Selasa 05 Oct 2021 23:07 WIB

Jerman Bangun Pabrik Bahan Bakar Sintetis untuk Jet

E-kerosene disebut-sebut sebagai bahan bakar masa depan yang ramah iklim

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Maskapai jerman Lufthansa
Foto: Flickr
Maskapai jerman Lufthansa

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman pada hari Senin (5/10) meluncurkan pabrik komersial pertama di dunia untuk membuat minyak tanah sintetis (e-kerosene). E-kerosene disebut-sebut sebagai bahan bakar masa depan yang ramah iklim untuk penerbangan.

Penerbangan saat ini menyumbang sekitar 2,5 persen dari emisi karbon dioksida di seluruh dunia. Sementara bentuk transportasi lain kini beralih dengan energi listrik, cukup sulit untuk membuat pesawat besar bertenaga baterai.

Baca Juga

Para ahli mengatakan apa yang disebut bahan bakar e-kerosene dapat membantu memecahkan masalah. E-kerosene bisa mengganti bahan bakar fosil tanpa modifikasi teknis besar pada pesawat.

“Era pembakaran batu bara, minyak dan gas alam akan segera berakhir,” kata Menteri Lingkungan Jerman, Svenja Schulze, pada upacara pemotongan pita untuk pabrik baru tersebut, dilansir di Euronews, Selasa (5/10).

Fasilitas di Werlte, dekat perbatasan barat laut Jerman dengan Belanda, akan menggunakan air dan listrik dari empat ladang angin terdekat untuk menghasilkan hidrogen. Hidrogen dikombinasikan dengan karbon dioksida untuk membuat minyak mentah, yang kemudian dapat disuling menjadi bahan bakar jet.

Pembakaran minyak tanah sintetis hanya melepaskan CO2 ke atmosfer sebanyak yang sebelumnya dihilangkan untuk menghasilkan bahan bakar. Proses ini menjadikannya “netral karbon”.

 
 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement