Selasa 05 Oct 2021 22:57 WIB

Sri Mulyani: RUU HPP Berpihak pada Masyarakat Kecil

RUU ini memberikan ruang berkembang terutama kegiatan usaha kecil menengah.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sri Mulyani memastikan RUU HPP berpihak pada masyarakat kecil.
Foto: Dok. Kementerian Keuangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sri Mulyani memastikan RUU HPP berpihak pada masyarakat kecil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebut rancangan undang-undang harmonisasi peraturan perpajakan (RUU HPP) dapat memberi keberpihakan kepada masyarakat kecil dan pelaku UMKM.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, RUU ini memberikan ruang bagi ekonomi dapat berkembang terutama kegiatan usaha kecil menengah. "Apabila telah disahkan oleh DPR, saya minta supaya pelaksanaan RUU HPP dapat dilaksanakan dengan semaksimal mungkin dan bermanfaat bagi Indonesia," ujarnya saat webinar seperti dikutip pada Selasa (5/10).

Baca Juga

Dari sisi lain, lanjut Sri, RUU HPP mampu membangun sistem administrasi perpajakan yang efisien, hingga menghindarkan berbagai langkah-langkah yang bisa menggerus potensi penerimaan pajak. 

Ia mengungkapkan, Indonesia memang banyak menghadapi dan melakukan perubahan dari sisi kebijakan. Termasuk legislasi atau peraturan perundang-undangan semenjak adanya Covid-19.

RUU HPP yang akan dibawa ke sidang paripurna DPR, undang-undang (UU) Cipta Kerja, dan RUU hubungan keuangan pemerintah pusat dan daerah (HKPD) yang sedang dibahas dan segera diselesaikan, menjadi beberapa perubahan kebijakan tersebut.

"Covid-19 menyebabkan kita berubah secara nyata," ucap Sri.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement