REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -– Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bicara soal kepemimpinan di era digital pasca-pandemi di hadapan ribuan kader Partai Amanat Nasional di Bali, Selasa (5/10).
Ridwan Kamil memberikan tips bagaimana menggaet perhatian dan simpati Generasi Z (Genzi) melalui pemanfaatan media sosial untuk sukses program pembangunan baik yang dilakukan pemerintah maupun partai politik.
Workshop Nasional Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) diselengarakan di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (5/10) secara hybrid.
Menurut Ridwan Kamil, disrupsi digital saat ini memaksa setiap orang untuk mengaplikasikan mesin digital dalam aktivitas sehari-sehari. Termasuk di ranah politik, kader partai harus memahami bahwa kini informasi melalui media sosial paling efektif dikonsumsi masyarakat ketimbang melalui baliho.
"Digital dulu adalah pilihan sekarang paksaan. Jadi kalau kader PAN tidak pakai medsos itu sudah ketinggalan zaman karena generasi baru kita tidak mengonsumsi informasi lewat baliho tapi medsos," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam siaran persnya.
Alasannya, menurut Emil, genzi merupakan konsumen politik potensial yang harus diperhatikan partai politik termasuk dalam menyuarakan pemilu yang damai, aman dan kondusif. Genzi berada di rentang usia SMA sampai awal kuliah yang perilakunya selalu melakukan riset lewat media sosial.
"Contoh mau nyoblos Kang Bima Arya sebagai wali kota mereka risetnya itu dari Google, Youtube dan media sosial untuk mencari jejak digitalnya," katanya.
Emil mengatakan, jika partai politik ingin menang dalam pemilu maka perhatikan perilaku genzi bagaimana mereka mencari informasi lalu bersimpati dan akhirnya memberikan suara.
"Generasi Z ini berkumpul di Tiktok dan medsos lainnya. Maka promosikan nilai-nilai politik yang humanis dan mulia melalui platform tersebut," saran Emil.
Menurutnya, menggaet simpati milenial untuk berbagai program bermanfaat sangat besar peluangnya dilakukan di dunia maya. Contoh di Jabar, menurut data jumlah pengguna internet di Jabar periode 2019 sampai kuartal II 2020 masih tertinggi di Indonesia, yakni 35,1 juta orang atau 17,8 persen nasional. "Bahkan semua generasi kini dipaksa mengakses digital," kata Emil.
Workshop Nasional DPP PAN, digelar dalam mendorong kader PAN untuk ambil peran dalam menjaga narasi positif di tengah masyarakat. Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mengatakan, materi yang disampaikan Kang Emil harus dijadikan inspirasi bagi para Kader PAN.
"Saya jatuh cinta sama Kang Emil, untuk itu bagi kader semua apa yang disampaikan Kang Emil harus jadi inspirasi, isinya ilmu semua untuk menambah wawasan," kata Zulkifli.
Workshop nasional DPP PAN digelar selama tiga hari. Selain Gubernur Jabar, Menteri BUMN Erick Tohir juga turut mengisi rangkaian workshop termasuk sejumlah gubernur di Pulau Jawa.