Rabu 06 Oct 2021 06:49 WIB

Ketum PAN Puji Erick Thohir Patriotik dan Penuh Gagasan

Menteri BUMN Erick Thohir menjadi pembicara dalam workshop yang digelar PAN.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) berbincang dengan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (kiri) saat kegiatan Workshop Nasional DPP PAN di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (5/10).
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf/hp.
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) berbincang dengan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (kiri) saat kegiatan Workshop Nasional DPP PAN di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir hadir sebagai salah satu pembicara dalam workshop yang digelar oleh Partai Amanat Nasional (PAN) di Bali. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas mengaku sudah mengenal Erick sejak lama.

"Saya temenan deket sama kakaknya yang seusia, tapi Pak Erick muda. Beberapa kali saya bareng jalan, kemarin intens di Lampung," ujar Zulhas dalam workshop yang digelar di Nusa Dua, Bali, dipantau secara daring, Selasa (5/10).

Lewat pertemuan yang intens dalam beberapa waktu terakhir tersebut, Zulhas menilai Erick sebagai sosok muda yang memiliki kompetensi. Ia juga memandangnya sebagai sosok patriotik dan memiliki empati.

"Kami sudah jadi adik-beradik, saya jadi kakaknya, Pak Erick jadi adiknya. Saudara-saudara beberapa kali saya ikut, saya punya kesan, walaupun muda tapi ada sikap patriotik dan empati," ujar Zulhas.

Selain itu, Zulhas memandang Erick sebagai sosok yang memiliki banyak konsep dan gagasan untuk Indonesia. Terlihat dari kinerjanya setalah ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri BUMN.

"Niat baik tidak cukup, niat baik harus punya konsep dan gagasan seperti yang disampaikan Pak Erick," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Kader PAN diminta Zulhas untuk mengambil inspirasi dari sosok Erick. Terutama terkait keberpihakannya kepada rakyat Indonesia.

"Mudah-mudahan itu bisa memberikan inspirasi, tapi juga harus jelas keberpihakan kepada rakyat itu, kepada masyarakat. Jadi segala yang dipikirkan tadi, besar maupun kecil untuk kemakmuran bersama," ujar Zulhas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement