REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rutinitas olahraga yang teratur dapat membantu seseorang untuk tidur lebih nyenyak. Menurut Sleep Foundation, penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang mengalami insomnia kronis lalu mulai berolahraga secara teratur, dapat tertidur hingga 13 menit lebih cepat dan tetap tertidur selama 18 menit lebih lama.
Organisasi itu mengatakan bahwa olahraga menyebabkan perubahan suhu tubuh inti, meniru perubahan suhu serupa yang terjadi sebelum seseorang tertidur. Selain itu, olahraga dapat membantu menyelaraskan kembali jam tubuh internal seseorang (tergantung pada waktu seseorang berolahraga) serta meredakan gejala kecemasan dan depresi yang dapat menghambat tidur nyenyak.
Menurut Cleveland Clinic, 10-15 persen orang dewasa menderita insomnia kronis. Sementara para peneliti masih terus bekerja untuk memahami bagaimana aktivitas fisik berdampak pada tidur, beberapa bentuk olahraga disebut-sebut bisa mencegah insomnia.
The Sleep Foundation mengungkap, sebuah penelitian telah menemukan bahwa latihan aerobik secara teratur untuk waktu yang lama dapat meningkatkan kualitas tidur. Aktivitas aerobik intensitas sedang dapat mengurangi keparahan kondisi gangguan pernapasan saat tidur, seperti sleep apnea.
Sleep Foundation juga mencatat bahwa beberapa penelitian menunjukkan latihan aerobik intensitas sedang dapat meningkatkan kualitas tidur lebih daripada aktivitas intensitas tinggi. Latihan aerobik intensitas sedang meliputi jalan kaki, aerobik air, dan bersepeda di tanjakan.
Sementara itu, aerobik intensitas tinggi meliputi lari, joging, renang sepanjang kolam tanpa jeda, bersepeda intens, dan olahraga yang menuntut fisik, seperti bola basket dan tenis tunggal. Berlari meningkatkan serotonin yang dapat meningkatkan kemampuan otak untuk memetabolisme hormon dan mengatur tidur.
Aktivitas latihan ketahanan seperti angkat beban, push-up, sit-up, dan yoga juga penting untuk meningkatkan berbagai aspek kesehatan fisiologis seseorang. Berbagai penelitian telah menemukan bahwa orang dengan rutinitas olahraga yang teratur cenderung tidak mengalami insomnia dan masalah tidur, meskipun beberapa orang mengalaminya akibat berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.