REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- General Motors Co mengungkapkan akan akan membuka pusat pengembangan sel baterai di Michigan. Rencana tersebut akan dilakukan untuk menurunkan biaya dan meningkatkan jangkauan mengemudi kendaraan listrik dengan lithium ion dan solid.
“Kunci untuk membuat kendaraan ini terjangkau adalah biaya sel dalam kemasan baterai,” kata Wakil Presiden Kendaraan Listrik dan Self Driving General Motors, Ken Morris dikutip dari Reuters, Selasa (5/10).
General Motors dipastikan akan menghabiskan ratusan juta dolar AS untuk membuka pusat pengembangan sel baterai tersebut. Pusat Inovasi Sel Baterai Wallace yang berlokasi di kampus teknik pembuat mobil AS nomor satu di Warren, Michigan itu diharapkan dibuka pada pertengahan 2022 dan mulai memproduksi pada kuartal keempat.
Selain itu, General Motors juga mengatakan akan menghabiskan hingga 35 miliar dolar AS hingga 2025 untuk kendaraan listrik dan otonom. Hal tersebut didukung dengan kemitraan General Motors dengan LG Energy Solutions untuk mengembangkan baterai ultium.
Kunci untuk membuat kendaraan listrik lebih menarik bagi konsumen adalah menurunkan biaya dan sebagian besar dari itu adalah baterai. General Motors memastikan ingin memiliki biaya baterai setidaknya 60 persen lebih rendah pada generasi ultium berikutnya. Para pejabat General Motors mengatakan produk masa depan akan memungkinkan jarak mengemudi listrik 600 mil atau 965 kilometer dengan sekali pengisian daya.
Fasilitas baru General Motors tersebut juga akan bekerja sama dengan penelitian dan pengembangan material laboratorium sistem baterai perusahaan yang ada di Warren. Selain itu juga bekerja sama dengan SES, sebuah perusahaan Massachusetts yang bermitra dengan General Motors pada Maret 2021.