REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Republik Ceko telah menandatangani kesepakatan senilai 630 juta dolar AS untuk membeli sistem pertahanan udara baru dari Israel, Selasa (5/10). Perjanjian tersebut akan membuat negara itu mendapatkan sistem Spyder yang dibuat oleh perusahaan milik negara Israel Rafael Advanced Defense Systems Ltd.
Kementerian Pertahanan Ceko mengatakan kesepakatan ini akan membuat negara itu mendapatkan empat baterai pertahanan udara jarak pendek bernilai 630 juta dolar. Pengiriman komponen akan selesai pada 2026.
Dikutip dari Aljazirah, sistem Spyder akan menggantikan sistem antipesawat 2K12 Kub era Soviet untuk mempertahankan pusat militer dan sipil seperti pusat industri, pembangkit listrik tenaga nuklir, bandara, dan fasilitas penting lainnya. Spyder mampu memberikan perlindungan terhadap pesawat, helikopter, pengebom, rudal jelajah, dan senjata lainnya.
Melalui kesepakatan terpisah yang diumumkan pekan lalu, militer Ceko akan memperoleh 52 howitzer senjata self-propelled Caesar dari Nexter Systems Prancis. Perjanjian senilai 390 juta dolar AS ditandatangani selama kunjungan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly ke Praha.
Senjata baru akan menggantikan sistem Dana usang yang tidak memenuhi standar NATO. Sebagian besar senjata akan dirakit di Republik Ceko.
Kesepakatan itu datang ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan Eropa untuk membela kepentingannya dan membangun kapasitas militernya sendiri. Desakan itu menyusul pertikaian diplomatik besar dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Australia atas pakta keamanan trilateral AUKUS yang baru-baru ini diumumkan.