Rabu 06 Oct 2021 13:15 WIB

Tahura Surabaya Segera Dibuka Kembali

SOP protokol kesehatan di KRM maupun Tahura sudah siap

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Warga berolahraga di luar Taman 10 Nopember di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/7/2021). Pemkot Surabaya kembali menutup seluruh taman-taman di Surabaya, Taman Hutan Raya (Tahura) dan Kebun Raya Mangrove (KRM) bagi masyarakat guna menghambat penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Warga berolahraga di luar Taman 10 Nopember di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/7/2021). Pemkot Surabaya kembali menutup seluruh taman-taman di Surabaya, Taman Hutan Raya (Tahura) dan Kebun Raya Mangrove (KRM) bagi masyarakat guna menghambat penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya tengah melakukan persiapan pembukaan kembali Taman Hutan Raya (Tahura) dan Kebun Raya Mangrove (KRM) dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat. Kepala DKPP Kota Surabaya, Yanuar Herlambang menyatakan, saat ini pihaknya tinggal menunggu QR Code PeduliLindugi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta regulasi berupa Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).

Herlambang mengaku, SOP protokol kesehatan di KRM maupun Tahura sudah siap. Bahkan sebelumnya, sudah pernah dilakukan asesmen oleh Satgas Covid-19 Surabaya. "Kami masih tunggu QR Codenya PeduliLindungi saja. Beberapa hari sudah buat surat pengajuan," kata Herlambang di Surabaya, Rabu (6/10).

Herlambang mengungkapkan, sebenarnya SOP protokol kesehatan di KRM maupun Tahura sudah lama dipersiapkan. Apalagi, sebelum adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), KRM juga sudah pernah dilakukan buka tutup.

"Selama ini kita sudah menerapkan Prokes, kan pernah buka tutup juga. Itu sudah pernah diasesmen (Satgas Covid-19), kapasitas (KRM) kita sekitar 300-an (pengunjung)" ujarnya.

Herlambang kembali memastikan, seluruh kesiapan protokol kesehatan di KRM dan Tahura sudah matang. Maka demikian, ketika regulasi Inmendagri beserta QR Code PeduliLindungi turun, pembukaan KRM dan Tahura bisa langsung dilakukan."Kalau buka ya (Prokes sudah) matang, bisa buka kalau PeduliLindunginya dapat. Nunggu regulasi (Inmendagri) juga. Sabar dulu, supaya sama-sama aman," kata dia.

Terkait mekanisme pembukaan, Herlambang menyebutkan, nanti pihaknya akan melakukan pengawasan jumlah pengunjung dengan menggunakan kartu di pintu masuk. Kartu ini untuk menghitung jumlah pengunjung yang masuk ke area lokasi maksimal 300 orang.

"Jadi kami kontrolnya pakai kartu. Kartunya jumlahnya 300, kalau itu habis ya tutup. Menunggu ada pengunjung yang keluar, baru pengunjung lain masuk. Itu yang diterapkan, gantian," ujarnya.

Herlambang memastikan, sejauh ini perawatan rutin dilakukan meskipun KRM maupun Tahura ditutup. Herlambang mengungkapkan, pihaknya juga sedang menyiapkan destinasi foto dan jogging track untuk menarik pengunjung. "Perawatannya setiap hari. Teman-teman kan juga ada kegiatan membentuk jogging track, membuat destinasi untuk foto-foto," kata dia.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement