Rabu 06 Oct 2021 14:26 WIB

Pernyataan Alquran untuk Orang Musyrik

Orang musryik menyekutukan Allah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pernyataan Alquran Untuk Orang Musyrik. Foto:   Amalan terhindari dari perbuatan maksiat. Ilustrasi
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pernyataan Alquran Untuk Orang Musyrik. Foto: Amalan terhindari dari perbuatan maksiat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Orang musyrik adalah mereka yang menyekutukan Allah SWT, mereka yang memuja berhala, dan mereka yang meminta pertolongan kepada selain Allah misalnya meminta pertolongan dukun.

Dalam Surah Al-An'am Ayat 17 dan tafsirnya, Alquran menegaskan bahwa jika Allah sudah berkehendak, maka tidak ada siapapun yang dapat menolak atau melawan kehendak Allah. Ayat ini seakan memberi pesan kepada orang musyrik yang kerap beranggapan ada kekuatan lain yang dapat melawan kehendak Allah.

Baca Juga

وَاِنْ يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗٓ اِلَّا هُوَ ۗوَاِنْ يَّمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS Al-An'am: 17)

Tafsir Kementerian Agama menerangkan, dalam ayat ini ditegaskan lagi tentang kemahakuasaan Allah, bahwa tidak ada seorang pun yang dapat melenyapkan suatu kemudharatan yang ditimpakan Allah kepada seseorang kecuali Allah sendiri, seperti sakit, kemiskinan, duka cita, kehinaan dan lain sebagainya yang mengakibatkan penderitaan pada manusia baik lahir maupun batin.

Orang musyrik sering memandang berhala-berhala, dukun-dukun atau pelindung lainnya selain Allah dapat menghilangkan kemudharatan tersebut.

Ayat ini menegaskan, tidak ada seorang pun yang dapat mencegah suatu kebaikan yang dianugerahkan Allah kepada seseorang seperti kekayaan, kesehatan, kemuliaan, kekuatan dan lain sebagainya yang menimbulkan kebahagiaan baik lahir maupun batin. Allah Maha Kuasa memelihara segala kebaikan agar seseorang tetap sebagaimana yang Dia kehendaki.

Setiap selesai melaksanakan sholat lima waktu, Nabi Muhammad SAW selalu membaca doa. "Ya Allah, tak ada yang mencegah terhadap apa yang Engkau berikan, tak ada yang memberi terhadap apa yang Engkau cegah dan tidak bermanfaat kejayaan seseorang atas siksaan-Mu." (HR Al-Bukhari dari al-Warrad)

Ayat ini menunjukkan pula bahwa setiap manusia baik yang menginginkan kebaikan atau yang ingin menghindari kemudaratan, haruslah meminta pertolongan kepada Allah semata-mata dengan berusaha menurut sunnah-Nya yang berlaku dalam alam ini dan dengan memanjatkan doa sepenuhnya kepada-Nya."

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement