Rabu 06 Oct 2021 16:37 WIB

Gelar Ratas, Jokowi Minta Tingkatkan Produktivitas Jagung

Presiden meminta jagung dikembangkan lebih luas lagi melampaui dari jumlah yang ada

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Petani memanen jagung di Ayam Putih, Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (5/10). Petani kini memanfaatkan jasa jemput bola perontok jagung yang ada. Sehingga selesai panen jagung sampai rumah sudah berupa jagung pipilan. Saat ini, harga jagung di tingkat petani di kisaran Rp 4,700 hingga Rp 4,900 perkilogram.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petani memanen jagung di Ayam Putih, Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (5/10). Petani kini memanfaatkan jasa jemput bola perontok jagung yang ada. Sehingga selesai panen jagung sampai rumah sudah berupa jagung pipilan. Saat ini, harga jagung di tingkat petani di kisaran Rp 4,700 hingga Rp 4,900 perkilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan menteri terkait lainnya untuk meningkatkan ekosistem ketahanan pangan, khususnya komoditas jagung dan juga peternakan ayam. Untuk meningkatkan ekosistem ketahanan pangan ini, pemerintah menyiapkan tiga langkah yang akan dilakukan.

Pertama, yakni terkait dengan budidaya pengembangan jagung sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Presiden meminta agar jagung dikembangkan lebih luas lagi melampaui dari jumlah yang ada saat ini.

“Terkait dengan budidaya, bagaimana pengembangan jagung, untuk bisa terus produktivitasnya meningkat dan produksi nasionalnya sesuai dengan target yang dibutuhkan, bahkan melampaui target yang ada,” ujar Mentan usai rapat terbatas ekosistem ketahanan pangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/10).

Kedua yakni tahap pascapanen hingga pengolahan sesuai dengan peruntukannya. Dan ketiga yakni tahap pemasaran. Menurut Mentan, Presiden menginstruksikannya agar melakukan pembudidayaan komoditas jagung untuk mengantisipasi terjadinya perubahan iklim.