REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mulai gerah dengan maraknya gembel-pengemis (gepeng) dan anak jalanan di sejumlah ruas jalan protokol yang dinilai meresahkan dan menggangu aktivitas pengguna jalan.
"Segera diturunkan tim untuk menertibkan mereka karena sudah menggangu aktivitas pengendara di jalan-jalan," ujar dia, Rabu (6/10).
Ia mengungkapkan para gepeng dan anak jalanan itu bukan sepenuhnya warga Makassar. Menurutnya, melainkan sebagian besar sengaja datang dari luar Makassar yang sengaja datang untuk meminta-minta.
"Gepeng dan anak jalanan itu 70 persen dari luar Makassar. Karena mereka rata-rata dari permukiman liar dari luar. Itu sudah terbukti seperti itu," kata dia.
Ia menekankan, setiap orang yang datang dari luar, apalagi mata pencarian ke kota untuk mengemis harus dibina lebih intensif di tingkat RT/RW setempat dimana mereka berdomisili sementara. Ia tidak memungkiri jajaran pejabat Dinas Sosial Makassar sebelumnya tidak bekerja secara baik sehingga terjadi pembiaran gepeng dan anak jalanan.
Kendati demikian, melalui perubahan komposisi jabatan dinas terkait, persoalan sosial itu akan segera teratasi sebab aturan Peraturan Daerah sudah ada mengatur soal itu. "Sekarang baru mulai kita dibangkitkan. Kemarin memang lumpuh. Saya akui Dinas Sosial kita tidak berfungsi baik kemarin, tapi sekarang sudah mulai dikembalikan tugas dan fungsinya," kata dia.