Rabu 06 Oct 2021 19:27 WIB

Seorang Wisatawan Meninggal di Objek Wisata Curug Cikaso

Korban meninggal dunia akibat terbentur saat berenang di Curug Cikaso.

Seorang wisatawan asal Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia di objek wisata Curug Cikaso, Kampung Ciniti, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Foto: ilustrasi)
Foto: ANTARA/IRWANSYAH PUTRA
Seorang wisatawan asal Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia di objek wisata Curug Cikaso, Kampung Ciniti, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang wisatawan asal Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia di objek wisata Curug Cikaso, Kampung Ciniti, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (6/10). Korban meninggal akibat nekat berenang di bibir air terjun.

Informasi yang dihimpun, korban diketahui bernama Afan Ramadhan (23) warga Perum Puri Asih Candu, Blok D 1/9, RT 02/06, Kelurahan Serdangwetan, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang. Pemuda ini datang ke objek wisata alam yang berada di Desa/Kecamatan Cibitung bersama beberapa rekannya.

Baca Juga

"Korban tetap nekat masuk ke dalam air bahkan berenang hingga bibir air terjun, tapi saat hendak naik ke darat korban terjatuh dan kepalanya membentur bebatuan sungai dan langsung meninggal di tempat," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Pajri Assidiq di Sukabumi, Rabu.

Keterangan yang dihimpun dari personel Sarda Kabupaten Sukabumi, dengan menggunakan mobil korban datang bersama empat rekannya dari Kabiupaten Tangerang ke Curug Cikaso untuk berwisata. Saat tiba di lokasi objek wisata alam andalan Kabupaten Sukabumi tersebut, pemuda ini bukannya beristirahat terlebih dahulu seperti empat rekannya yang memilih bersantai sejenak di warung yang ada di sekitar Curug Cikaso. Namun, Afan memilih langsung mendekati air terjun dan bersiap untuk berenang. 

Pemilik warung dan petugas kebersihan yang jaraknya tidak jauh dari korban mencoba mengingatkan agar tidak berenang, bahkan imbauan tersebut diucapkan berulang kali karena aliran sungai Curug Cikaso tidak aman untuk direnangi. Sayangnya, peringatan dan imbauan itu tidak diindahkan korban dan malah langsung menceburkan diri ke dalam air dan nekat mendekati bibir air terjun dan saat hendak berjalan ke tepian sungai, korban tiba-tiba terjatuh dan kepalanya membentur batu, diduga kakinya tidak mampu menahan derasnya arus bawah sungai.

"Sebenarnya saat kejadian kondisi arus permukaan air terjun tidak terlalu kencang dan volume air terjun tidak terlalu besar. Tapi kemungkinan korban tidak bisa menyelamatkan diri karena luka di kepalanya cukup parah ditambah setelah terjatuh tubuhnya kembali masuk ke dalam air dan tersedot arus bawah sungai yang cukup deras," tambahnya.

Okih mengatakan, korban sudah dievakuasi ke darat dan langsung dibawa ke RSUD Jampangkulon untuk diindentifikasi dan kasus kecelakaan ini sudah ditangani sepenuhnya oleh pihak Polsek Surade.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement