KPU Bantul Tanamkan Nilai Demokrasi di Sekolah Lewat Pemilos
Red: Muhammad Fakhruddin
KPU Bantul Tanamkan Nilai Demokrasi di Sekolah Lewat Pemilos (ilustrasi). | Foto: dailyconcepts
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya menanamkan nilai-nilai demokrasi di lingkungan sekolah melalui Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) yang dikemas seperti pelaksanaan pemilihan umum dengan melibatkan pelajar sekolah itu.
"KPU Bantul dalam konteks penanaman nilai-nilai demokrasi terutama di lingkungan sekolah sudah lama kita gelar dengan nama Pemilos, sejak tahun 2011 sampai tahun ini kita masih konsisten," kata Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho saat membuka Webinar Obrolan Demokrasi "Membangun Demokrasi dari Sekolah" di Bantul, Rabu (6/10).
Bahkan, katanya, dalam kolaborasi dengan berbagai pihak untuk pelaksanaan Pemilos di sekolah selama ini juga kemudian digandeng untuk menyukseskan kegiatan itu, termasuk Pemilos serentak yang akan dilaksanakan pada pertengahan Oktober 2021, KPU menggandeng Dinas Kominfo Bantul.
"Dan juga dalam konteks nanti ke depan kita memberikan penguatan terhadap adik-adik kita, kandidat ketua OSIS ini kita juga menggandeng dari Program Studi PPKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang hari ini kita mengundang ketua prodi," katanya.
Didik berharap, dari kolaborasi yang sudah dan akan dilakukan berkaitan dengan penanaman nilai-nilai demokrasi di lingkungan sekolah tersebut, nantinya berdampak positif pada kualitas penyelenggaraan pemilu maupun sistem pemilihan di negara ini.
"Terutama kalau kita berbicara yang paling dekat, kita di Indonesia akan menyongsong Pemilu Serentak 2024, dan Pemilos di Bantul sudah cukup panjang kita siapkan, karena baik di jenjang SLTP maupun jenjang SLTA sudah kita lakukan training of trainer (TOT) dengan difasilitasi berbagai pihak," katanya.
Didik berharap, dengan kegiatan training of trainer beberapa waktu yang lalu untuk pelajar di jenjang pendidikan menengah di Bantul, proses pelaksanaan Pemilos untuk SLTP pada 13 Oktober, dan untuk Pemilos jenjang SLTA pada 20 Oktober akan bisa membawa dampak yang luar biasa.
Selain itu, kata dia, dengan webinar yang juga diikuti siswa yang akan melaksanakan Pemilos ini paling tidak bisa memberikan perspektif yang lebih utuh, mengapa kemudian Pemilos itu penting bagi siswa-siswa, baik yang ada di jenjang pendidikan menengah maupun di pendidikan pertama.
"Saya kira kita pada titik yang sepakat bahwa Pemilos ini adalah investasi jangka panjang, karena 5-10 tahun ke depan demokrasi di Bantul, demokrasi di Indonesia itu akan ditentukan oleh para siswa yang hari ini menjadi penyelenggara, menjadi pemilih dan menjadi calon kandidat Ketua OSIS," kata Didik.