Kamis 07 Oct 2021 02:43 WIB

Jokowi akan Jadi Inspektur Upacara Penetapan Komcad TNI 

Siswa Komponen Cadangan telah berlatih dalam karantina selama tiga bulan.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: ANTARA/Biro Pers dan Media Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi Inspektur Upacara Penetapan Komponen Cadangan (Komcad) TNI, Kamis (7/10) besok. Kegiatan ini rencananya digelar di Lapangan Terbang Suparlan, Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan dilaksanakan dengan menjaga jarak dan penerapan protokol kesehatan ketat. "Seluruh peserta upacara, yaitu siswa Komponen Cadangan yang selama tiga bulan telah berlatih bersama dalam karantina tanpa ada interaksi dengan pihak luar," demikian tertulis dalam siaran pers yang diunggah di laman resmi Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Rabu (6/10). 

Baca Juga

Adapun, semua siswa Komcad sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 sebanyak dua kali dan melakukan tes swab setiap pekan. Kemudian, peserta juga melakukan tes swab PCR sehari sebelum upacara tersebut.

Selain itu, tamu upacara pun wajib sudah mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap atau dua kali dan melakukan tes swab PCR sehari sebelumnya. Jarak antartamu saat acara juga akan diatur sesuai protokol kesehatan.

Komponen cadangan adalah program sukarela (tidak wajib) yang diamanatkan oleh UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara (PSDN). Mobilisasi komponen cadangan hanya bisa dilakukan oleh Presiden atas persetujuan DPR RI, dan dibawah kendali Panglima TNI.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memulai seleksi penerimaan Komponen Cadangan (Komcad) matra darat pada Juni 2021. Setelah itu, pendidikan pelatihan dasar kemiliteran akan dilakukan selama tiga bulan hingga September 2021.

"Seleksi penerimaan ini akan diadakan pada minggu I, II, dan III bulan Juni 2021," demikian tertulis dalam siaran pers yang diunggah dalam laman resmi Kemhan, dikutip Rabu (5/5).

Baca juga : Apresiasi BRI Bagi Nasabah yang Kembalikan Uang di Atas ATM

Setelah seleksi penerimaan dilakukan, pendidikan pelatihan dasar kemiliteran akan dilaksanakan selama tiga bulan setelahnya. Pendidikan pelatihan dasar militer itu akan dimulai sejak minggu keempat Juni sampai dengan September 2021.

"Perekrutan Komponen Cadangan dilakukan atas dasar sukarela," bunyi di dalam keterangan tertulis tersebut.

Sebagai langkah awal, pendidikan dan pelatihan akan dilaksanakan di Pulau Jawa dengan alokasi sebanyak 2.500 orang peserta. Pendidikan akan dilaksanakan di Rindam-Rindam yang ada di Pulau Jawa, yaitu Rindam Jaya/Jayakarta, Rindam III/Siliwangi, Rindam IV/Diponegoro, dan Rindam V/Brawijaya.

"Penerimaan tahap pertama diperuntukkan kalangan mahasiswa, PNS, dan pegawai BUMN/BUMS, serta pembina muda Pramuka," bunyi keterangan tertulis tersebut. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement