REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Memprihatinkan. Itulah situasi yang terjadi di Barcelona.
Sebagai salah satu klub elite dunia, performa Barca mengalami penurunan. Mirip sebuah tim tanpa target yang jelas. Ada ketegangan di mana-mana.
Bayangkan, dalam enam pertandingan terakhir di berbagai ajang, Blaugrana cuma meraih satu kemenangan. Selebihnya raksasa Katalan tiga kali mengalami kekalahan. Kemudian dua partai berkesudahan imbang.
Kiper Barcelona, Marc-Andre ter Stegen, bereaksi. Ia menyadari kubunya dalam tren negatif. Sebuah awal yang mengecewakan pada musim 2021/2022.
Kini ada jeda internasional. Beberapa pemain membela negara-negara masing. Saatnya Barca melakukan evaluasi.
"Setelah jeda, kami harus kembali dengan pikiran dan mental yang kuat. Ayo lakukan ini bersama. Ayo Barcelona!" demikian petikan tulisan Ter Stegen di Twitternya, dikutip dari Marca, Rabu (6/10).
Pelatih Ronald Koeman, mendapat tekanan hebat. Masa depannya mengalami ketidakpastian. Namun Presiden Barca Joan Laporta belum melakukan perubahan.
Koeman masih berada di kamar ganti raksasa Katalan. Sedari awal, ia mengakui, timnya beradaptasi setelah bertahun-tahun selalu bergantung pada Lionel Messi. Kini Messi sudah ke Paris Saint-Germain (PSG).
Barca masih mempertahankan filosofi penguasaan bola. Namun individu yang ada di skuad tersebut, jelas tidak memiliki keahlian yang sama dengan generasi Xavi Hernandez dan rekan-rekan. Oleh karenanya Koeman memutar otak mencari solusi terbaik guna memaksimalkan amunisi yang ada.
Meski demikian ada secercah harapan. Skuad Barca saat ini didominasi pemain muda. Itu bisa berguna dalam proyek jangka panjang.
Untuk sementara Barcelona tertatih-tatih di Eropa. Namun di La Liga Spanyol, Pedri dkk masih bisa bersaing, sejauh musim ini berjalan.