REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebagai bentuk dukungan institusi terhadap dosen dalam melakukan penelitian, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses adakan pekan ilmiah untuk para dosen. Program studi (prodi) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) kampus Sukabumi yang ditunjuk sebagai PIC kegiatan pekan ilmiah, menggelar webinar data mining using Weka dengan tema ‘Data Mining For Software Defect’.
Dipandu oleh Lis Saumi, narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Dede Wintana. Rizal Amegia Saputra selaku kepala kaprodi SIA Universitas BSI kampus Sukabumi dalam sambutannya mengungkapkan bahwa, tema webinar ini sangat sesuai dengan minat para dosen dalam melakukan penelitiannya.
“Tema webinar kali ini sangat menarik karena dapat memberikan wawasan dan pengetahuan serta membantu para dosen dalam melakukan penelitian. Pekan ilmiah ini juga akan berlangsung hingga bulan oktober,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Selasa (5/10).
Sementara itu, Dede Wintana menjelaskan bahwa Weka merupakan rangkaian perangkat lunak pembelajaran mesin yang ditulis dalam Bahasa Java, dikembangkan di Universitas Waikato Selandia Baru. Perangkat lunak ini memiliki banyak algoritma machine learning untuk keperluan data mining.
“Kelebihan Weka yaitu mempunyai banyak algoritma data mining dan machine learning, kemudahan dalam penggunanaannya, selalu up-to-date denga algoritma-algoritma yang terbaru. Software Weka tidak hanya digunakan untuk akademik saja, namun cukup banyak dipakai oleh perusahaan untuk meramalkan bisnis dari suatu perusahaan,” jelasnya.
Menurut Dede, data mining berperan penting untuk mengindetifikasi produk atau barang yang memiliki karakteristik khusus, mengidentifikasi hubungan dari kejadian di suatu waktu bahkan memprediksi nilai di masa depan melalui pola kumpulan data yang berjumlah besar.
“Data mining bisa diterapkan dalam peramalan permintaan pasar, mengetahui kunjungan para pelanggan di supermarket secara berlanjut. Data mining bisa digunakan sebagai analisis masalah dan lain-lain,” tutur Dede.