Vaksinasi Warga Binaan di Lapas Surabaya Terkendala NIK
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Petugas medis memeriksa kondisi kesehatan warga binaan yang akan mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Madiun, Jawa Timur, Selasa (21/9/2021). Sebanyak 750 orang warga binaan di lembaga pemasyarakaan tersebut mengikuti vaksinasi suntikan dosis pertama vaksin Astrazeneca. | Foto: ANTARA/SISWOWIDODO
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- KemenkumHAM Jawa Timur mendorong jajarannya untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19 di Lapas-Lapas dan Rutan-Rutan, terutama di Lapas Surabaya yang terletak di Porong. Sebagai salah satu lapas terbesar di Indonesia, hingga 6 Oktober 2021 masih ada sepertiga warga binaan di Lapas Surabaya yang belum divaksin sama sekali.
Dokter pada Lapas Surabaya, Hardjo Santosa menyatakan, pihaknya telah menggelar koordinasi dengan jajaran Polsek dan Puskesmas Porong terkait percepatan vaksinasi warga binaan. Dalam rapat koordinasi, selain membahas evaluasi vaksin yang sudah dilaksanakan, juga disampaikan kendala-kendala yang menghambat proses vaksinasi Covid-19.
"Saat ini sekitar 720 WBP ada yang belum vaksin sama sekali. Terkendala NIK, isolasi mandiri, dan tekanan darah tinggi,” ujar Hardjo, Kamis (7/10).
Meski begitu, kata dia, pihak Dinkes yang diwakili petugas Puskesmas Porong Mufida memberikan solusi. Yaitu nama-nama yang tidak bisa di-entry atau tidak punya NIK tetap dimasukkan ke excel supaya bisa dilaporkan dalam pelampirannya, agar tetap bisa mendapatkan vaksin Covid-19.
Kakanwil KemenkumHAM Jatim, Krosmono meminta jajarannya untuk segera berkoordinasi dengan stakeholder terkait percepatan vaksinasi Covid-19. Seperti kepolisian maupun dinas kesehatan setempat. Ia pun mengakui, proses vaksinasi di UPT yang berlokasi di Sidoarjo memang cukup lambat.
“Karena kami memiliki empat Satker (Satuan kerja) di daerah Sidoarjo,” ujar Krismono.
Keempat Satker yang dimaksud adalah Lapas Surabaya, Lapas Sidoarjo, Rutan Surabaya, dan Rutan Perempuan Surabaya. Apalagi, kata dia, semuanya sudah overkapasitas. Bahkan, tingkat overkapasitas di Rutan Surabaya (Medaeng), Lapas Surabaya (Porong), dan Lapas Sidoarjo sudah diatas 200 persen.
Artinya, lanjut Krismono, Jika ditotal, jumlah warga binaan di wilayah Sidoarjo mencapai 5.500 orang. Sehingga, lanjut Krismono, Dinas Kesehatan Pemkab Sidoarjo juga kesulitan karena harus membagi vaksin dengan baik. “Komunikasi masih tetap kami jalin, kami berharap bisa segera terealisasi target vaksinasi 100 persen seperti di Lapas Sidoarjo,” ujarnya.