Kamis 07 Oct 2021 13:00 WIB

'Cari Titik Temu Jadwal Pemilu 2024'

Ada usulan agar Presiden Jokowi mengundang pimpinan partai terkait jadwal pemilu.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Ketua Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyambut baik adanya usulan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang pimpinan partai politik untuk membicarakan terkait jadwal pemilu 2024. Menurutnya, usulan itu merupakan langkah yang bijak.

"Saya setuju, sekali lagi itu adalah langkah bijak dan baik supaya ada dialog dan interaksi sehingga pemerintah bisa mendengar langsung dari pimpinan partai-partai dan partai pun bisa mendengar langsung dari pemerintah tentang beberapa hal yang bisa dijelaskan dalam forum," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (7/10).

Dia memaklumi, masih adanya perbedaan pandangan di fraksi. Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari demokrasi yang berkembang dalam pengambilan keputusan di parlemen.

"Jadi, itu adalah sesuatu yang baik dan saya kira jadi pembelajaran yang baik. Saya menganggapnya itu sesuatu yang dinamis saja," ujarnya

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebelumnya mengusulkan pemungutan suara dilakukan 21 Februari 2024. Sementara Pemerintah mengusulkan agar Pemilu digelar 15 Mei 2024. Menurutnya, dalam memutuskan perbedaan pandangan tersebut harus menghindari proses pengambilan keputusan melalui voting.

"Karena kita harus terus menjunjung tinggi musyawarah kebersamaan dan kegotongroyongan dalam pengambilan keputusan dan sedapat mungkin itu dilakukan dan diusahakan," ujarnya.

Dia berharap, keputusan terkait jadwal pemilu 2024 bisa segera diputuskan DPR bersama dengan pemerintah dan penyelenggara pemilu. Kejelasan itu dinilai perlu agar tahapan  untuk pemilu 2024 bisa segera dilaksanakan.

"Ini adalah tahun 2021 akhir, tahun depan sudah  2022, sehingga tahapan pemilu dan tahapan baik legislatif ataupun pilpres sudah bisa dimulai," ucapnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement