Kamis 07 Oct 2021 16:03 WIB

Nekat Berenang di Curug Cikaso, Wisatawan Tewas Tenggelam

Pemilik warung dan petugas kebersihan sudah mengingatkan korban untuk tidak berenang.

Petugas memeriksa kondisi curug di kawasan wisata Alam Curug Cikaso, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
Foto: Antara/Nurul Ramadhan
Petugas memeriksa kondisi curug di kawasan wisata Alam Curug Cikaso, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang wisatawan asal Kabupaten Tangerang, Banten tewas di objek wisata Curug Cikaso, Kampung Ciniti, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu akibat nekat berenang di bibir air terjun.

Informasi yang dihimpun, korban diketahui bernama Afan Ramadhan (23 tahun) warga Perum Puri Asih Candu, Blok D 1/9, RT 02/06, Kelurahan Serdangwetan, Kecamatan Legok, Kabupaten Tanggerang. Pemuda ini datang ke objek wisata alam yang berada di Desa/Kecamatan Cibitung bersama beberapa rekannya.

"Korban tetap nekat masuk ke dalam air bahkan berenang hingga bibir air terjun, tapi saat hendak naik ke darat korban terjatuh dan kepalanya membentur bebatuan sungai dan langsung tewas di tempat," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Pajri Assidiq.

Keterangan yang dihimpun dari personel Sarda Kabupaten Sukabumi, dengan menggunakan mobil korban datang bersama empat rekannya dari Kabiupaten Tangerang ke Curug Cikaso untuk berwisata.

Saat tiba di lokasi objek wisata alam andalan Kabupaten Sukabumi tersebut, pemuda ini bukannya beristirahat terlebih dahulu seperti empat rekannya yang memilih bersantai sejenak di warung yang ada di sekitar Curug Cikaso. Tapi Afan memilih langsung mendekati air terjun dan bersiap untuk berenang.

Pemilik warung dan petugas kebersihan yang jaraknya tidak jauh dari korban mencoba mengingatkan agar tidak berenang. Bahkan imbauan tersebut diucapkan berulang kali karena aliran sungai Curug Cikaso tidak aman untuk direnangi.

Sayangnya, peringatan dan imbauan itu tidak diindahkan korban dan malah langsung menceburkan diri ke dalam air dan nekat mendekati bibir air terjun dan saat hendak berjalan ke tepian sungai, korban tiba-tiba terjatuh dan kepalanya membentur batu, diduga kakinya tidak mampu menahan derasnya arus bawah sungai.

Pemilik warung yang curiga karena tubuh Afan tidak muncul lagi ke darat langsung menuju lokasi bersama empat rekan korban. Benar saja, saat dilihat kondisi korban sudah tidak bergerak dan mengambang di pinggir sungai.

Warga yang mendengar adanya wisatawan tenggelam langsung bergegas ke lokasi untuk memberikan pertolongan bersama rekan korban dengan menggunakan alat seadanya yang kebetulan jenazahnya masih berada di pinggir sungai.

Kuat dugaan, korban tewas akibat kepalanya terbentur batu saat terjatuh ditambah tubuhnya pun kembali masuk tercebur ke sungai dan tenggelam. Tubuhnya baru muncul ke permukaan setelah 30 menit tenggelam di dasar sungai.

"Sebenarnya saat kejadian kondisi arus permukaan air terjun tidak terlalu kencang dan volume air terjun tidak terlalu besar. Tapi kemungkinan korban tidak bisa menyelamatkan diri karena luka di kepalanya cukup parah ditambah setelah terjatuh tubuhnya kembali masuk ke dalam air dan tersedot arus bawah sungai yang cukup deras," tambahnya.

Okih mengatakan korban sudah dievakuasi ke darat dan langsung dibawa ke RSUD Jampangkulon untuk diindentifikasi dan kasus kecelakaan ini sudah ditangani sepenuhnya oleh pihak Polsek Surade.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement