Kamis 07 Oct 2021 13:30 WIB

12 Daerah Level PPKM Naik Lagi, Legislator: Percepat Vaksin

Pemprov Jawa Tengah diminta agar fokus penanganan Covid-19 di 12 daerah tersebut.

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Petugas memberikan cairan antiseptik kepada pengunjung yang datang di Umbul Besuki, Ponggok, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (5/9/2021). Turunnya di level 2 pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah aglomerasi Solo Raya, pengelola wisata di daerah tersebut mulai membuka lokasi wisata air dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Petugas memberikan cairan antiseptik kepada pengunjung yang datang di Umbul Besuki, Ponggok, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (5/9/2021). Turunnya di level 2 pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah aglomerasi Solo Raya, pengelola wisata di daerah tersebut mulai membuka lokasi wisata air dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Menyusul naiknya kembali level PPKM sejumlah daerah di Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah diminta segera mengambil langkah- langkah konkret, guna menyikapi persoalan tersebut.

Hal yang perlu dilakukan pemprov Jawa Tengah untuk menangani daerah yang status levelnya naik dari level 2 menjadi level 3 tersebut dengan mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 dalam upaya memperluas cakupan di masyarakat.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Jawa Tengah, Arifin Mustofa mengatakan, Pemerintah telah mengumumkan, sebanyak 12 daerah di Jawa Tengah kembali berstatus naik level, dari daerah PPKM level 2 menjadi daerah PPKM level 3.

Ke-12 daerah yang dimaksud meliputi Kabupaten Rembang, Temanggung, Pemalang, Pati, Kudus, Jepara, Pekalongan, Banjarnegara, Grobogan, Blora, Kabupaten Batang serta Kota Pekalongan.

Oleh karena itu, ia mendesak Pemprov Jawa Tengah untuk memberikan fokus penanganan Covid-19 di 12 daerah yang kembali naik level tersebut.

Salah satu penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak sentra vaksinasi Covid-19 di wilayah 12 daerah tersebut guna mendorong percepatan program vaksinasi Covid-19 di daerah- daerah itu.

“Langkah ini menjadi penting bagi Pemprov Jawa Tengah, karena cakupan vaksinasi Covid-19 menjadi indikator atas naiknya leveling PPKM tersebut,” jelasnya, dalam keterangan pers di Semarang, Kamis (7/10).

Sebagai bagian dari mitra kerja eksekutif, Arifin juga menilai --sejauh ini-- program vaksinasi Covid-19  cukup mampu berperan dalam menekan persebaran dan penambahan angka Covid-19 di Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, program vaksinasi menjadi indikator tingkatan level (PPKM) suatu daerah, seperti yang disampaikan oleh Pemerintah Pusat.

Sehingga tidak ada pilihan lain bagi Pemprov Jawa Tengah, kecuali terus memperluas jangkauan dan cakupan vaksinasi di daerah- daerah yang status levelnya naik tersebut. “Terlebih, stok vaksin di Jawa Tengah saat ini relatif mencukupi,” lanjutnya.

Kendati bagitu, Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah ini tetap mengapresiasi kinerja Pemprov Jawa Tengah serta pemerintah daerah yang sudah berhasil mempertahankan status leveling daerahnya, setelah sebelumnya turun dari level 3 menjadi level 2.

Seperti Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, Klaten dan kabupaten Boyolali. termasuk juga Kota Surakarta, Kota Semarang maupun beberapa kabupaten/ kota lainnya.

Ia juga meminta agar daerah- daerah tersebut tidak mengendurkan vaksinasi, penanganan Covid-19 yang baik hingga pengawasan ketat terhadap pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.

Sehingga secara umum angka kasus Covid-19 di Jawa Tengah terus menunjukkan penurunan yang signifikan. “Tetapi kita jangan lengah, abai dan jangan mengendurkan disiplin dalam melaksanakan prokes ketat.

Kepada daerah yang bisa mempertahankan itu, ia juga tetap melakukan percepatan vaksinasi Covid-19. “Harapan kita bersama, semua daerah di Jawa Tengah bisa terbebas sepenuhnya dari pandemi Covid-19,” Pungkasnya.

Saat ini, kasus Covid-19 di Jawa Tengah sendiri terus mengalami penurunan. Berdasarkan data dari Pemprov Jawa Tengah, sampai dengan bulan agustus lalu angka positifity rate Jateng turun dari 31,15 persen pada minggu ke-30 menjadi 26,07 pada minggu ke-31.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement