Kamis 07 Oct 2021 13:30 WIB

Anies Resmikan Kampung Susun Cakung untuk Warga Bukit Duri

Anies sediakan tempat tinggal untuk warga Bukit Duri yang digusur Ahok pada 2016.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan berjalan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan berjalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan memastikan pengelolaan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, diserahkan ke warga. Menurut Anies, dengan diserahkan langsung kepada warga, sistem pengelolaan Kampung Susun akan lebih mudah dan transparan.

"Dalam semua pengelolaan hunian itu harus ada satu aturan yang jelas, kesepakatan dengan masyarakat," kata Anies saat ditemui di lokasi peresmian pembangunan Kampung Susun Cakung, Kamis (7/10).

Menurut Anies, dengan dikelola warga, penghuni bisa lebih mudah mengantisipasi adanya pungutan liar ataupun oknum warga yang menyewakan unit di kampung susun. "Paling mudah justru pengawasan oleh masyarakat sendiri, bukan hanya pemerintah," kata Anies.

Dia berharap, warga bisa mengelola kawasan itu dengan baik sehingga penghuni dapat tinggal dengan nyaman dan layak. Kampung Susun Cakung dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk 75 kepala keluarga korban penggusuran Bukit Duri pada 2016 atau pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Anies mengatakan, dimulainya pembangunan kampung itu merupakan kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan beberapa pihak, demi menciptakan hunian yang layak bagi warga Bukit Duri. Hunian itu pula yang telah dijanjikan Anies kala kampanye Pilgub DKI 2017, sejak warga terkena dampak penggusuran di kawasan Bukit Duri.

Baca juga : Anies Minta Warga Sabar Terkait Perpanjangan PPKM

"Prosesnya memang panjang karena semuanya harus tertib administrasi dan memastikan bahwa semua dijalankan dengan benar dan baik," kata Anies. Nantinya, setiap kepala keluarga memiliki satu uni hunian dengan ruangan yang layak huni. Setiap unitnya, pihak arsitektur sudah mendesain mezanin atau lantai tambahan demi memperluas ruangan.

Hal tersebut dilakukan agar warga yang tinggal di dalam bisa melakukan kegiatan rumah tangga dan bekerja di saat yang sama. "Rumah-rumah kita terutama rusun, tidak dirancang rumah produktif, tapi rumah istirahat. Efeknya ketika harus WFH, mereka kesulitan bekerja dari rumah," kata mantan rektor Universitas Paramadina tersebut.

Selain itu, Anies melanjutkan, Pemprov DKI juga akan membangun beberapa fasilitas tambahan, seperti mushala, ruang ramah anak, ruang serbaguna hingga tempat untuk melakukan usaha. Lokasi tempat usaha disediakan Anies agar warga bukan hanya sekedar tinggal melainkan melalukan aktivitas perekonomian di sana.

Pembangunan kampung ditargetkan bisa rampung pada Maret 2022. Anies berharap pemukiman ini bisa selesai tepat waktu agar bisa secepatnya dihuni warga Bukit Duri korban penggusuran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement