REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Portugal mencapai tujuannya untuk memvaksinasi 85 persen populasi terhadap Covid-19 dalam sembilan bulan. Menurut Our World in Data, Portugal menjadi negara dengan persentase tertinggi dari populasi yang divaksinasi penuh di mana pun di dunia.
Kelompok yang memenuhi syarat untuk divaksinasi berusia di atas 12 tahun memiliki persentase orang yang divaksinasi lengkap mendekati 100 persen. "Kami benar-benar kehabisan orang dewasa untuk disuntik," kata seorang perawat di pusat vaksin Lisbon kepada Washington Post dilansir ABC pada Rabu (6/10).
Sebagian besar keberhasilan Portugal dikaitkan dengan Wakil Laksamana Henrique de Gouveia e Melo. Pada Februari, dia dipilih untuk mengepalai satuan tugas vaksinasi Covid-19 Portugal.
Saat itu, Portugal berada dalam fase pandemi terburuk dengan menjadi salah satu negara yang paling terpukul dengan rumah sakit umum yang hampir runtuh. Pengiriman vaksin yang dijanjikan tidak datang. Perebutan vaksinasi mengancam akan merusak kepercayaan publik terhadap vaksinasi.
Untuk mengatasi tersebut, Gouveia e Melo mengatakan kepada New York Times bahwa menjauhkan politik dari upaya vaksinasi adalah kunci keberhasilan. "Mereka perlu menemukan orang-orang yang bukan politisi," katanya.
Gouveia e Melo pun membentuk tim yang terdiri dari ahli matematika, dokter, analis, dan pakar strategis dari angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara Portugis. Portugal mulai menginokulasi dengan kecepatan yang sama seperti negara-negara Uni Eropa lainnya.
Portugal mulai menggunakan fasilitas olahraga besar di seluruh negeri untuk mendirikan jalur produksi. Tempat ini menjadi area penerimaan dan pemrosesan, ruang tunggu, bilik tempat suntikan, serta daerah pemulihan.
Gouveia e Melo menggunakan tentara di rumah sakit militer Lisbon untuk mengetahui arus tercepat orang melalui sebuah gedung. Dorongan besar datang dengan pengiriman vaksin melimpah pada pertengahan Juni.
Profesor kesehatan masyarakat internasional di institut kesehatan dan pengobatan tropis New University Lisbon, Tiago Correia, mengatakan pandangan publik tentang Gouveia e Melo sebagai faktor utama dalam keberhasilan peluncuran adalah berlebihan dari perannya. Faktor kunci adalah sikap persetujuan tradisional di Portugal terhadap program vaksinasi nasional.
Tingkat vaksinasi untuk campak, gondok, dan rubella adalah 95 persen dan menjadi salah satu yang tertinggi di UE. Negara ini juga tidak menghadapi gerakan anti-vaksinasi yang signifikan seperti wilayah Uni Eropa.