REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Perdagangan yang juga Chairman Ancora Group Gita Wirjawan mengungkapkan cara membantu mengembangkan sekaligus mempercepat pemulihan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi COVID-19. Salah satunya melalui peran teknologi digital dan peredaran uang.
"Bagaimana menopang kepentingan UMKM ke depan? Cashflow itu penting, berkorelasi dengan inklusi keuangan, dan itu hanya bisa ditopang dengan digitalisasi agar akses kepada modal itu bisa lebih cepat. Tapi yang lebih struktural lagi, kita bisa meningkatkan uang beredar atau M2 di Indonesia yang masih sangat terbatas dibandingkan negara tetangga lainnya," ujar Gita dalam Indonesia Knowledge Forum (IKF) X - 2021 di Jakarta, Kamis (7/10).
Menurut Gita, peran digitalisasi sangat luar biasa baik untuk kepentingan inklusi keuangan, pembayaran, serta pengembangan UMKM. Kendati demikian, lanjutnya, hal itu secara sistemik relatif terbatas disebabkan oleh uang beredar.
Rasio uang beredar atau M2 terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia saat ini hanya 45 persen dibandingkan negara tetangga seperti Singapura yang telah mencapai di atas 125 persen. "Kita bisa asumsikan di negara berkembang yang besar dan negara maju itu rasio urang beredar atau M2 terhadap PDB itu di atas 125 persen, bahkan ada yang mencapai 200 persen. Uang beredar itu sangat berkorelasi dengan sejauh mana secepat apa atau kapasitas seorang mikro UMKM untuk bisa memulihkan daya belinya, untuk bisa memulihkan daya pasok atau daya produksinya," kata Gita.