Kamis 07 Oct 2021 15:55 WIB

Tyson Fury Sebut Wilder Pria yang Lemah

Ia melihat Wilder menuju kehancuran. Bayangan gantung sarung tinju, di depan mata.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Deontay Wilder (Kanan) saat menghadapi Tyson Fury (Kiri).
Foto: EPA-EFE/ETIENNE LAURENT
Deontay Wilder (Kanan) saat menghadapi Tyson Fury (Kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, NEVADA -- Suasana kian memanas jelang pertarungan ketiga antara Tyson Fury vs Deontay Wilder. Duel perebutan gelar juara dunia kelas berat WBC itu akan berlangsung di T-Mobile Arena, Nevada, Ahad (10/10) pagi WIB.

Dalam konferensi pers terakhir, Fury menyebut calon lawannya, lemah. Pertengkaran terjadi. Demi menghindari keributan lebih lanjut, proses saling tatap, dibatalkan.

Fury berstatus pemegang gelar. Sekitar 20 bulan lalu, ia mengalahkan Wilder dengan kemenangan TKO. Wilder menuduh petinju asal Inggris itu berbuat curang.

Dalam peryataannya, Fury merespon tuduhan rivalnya itu. Ia mempertanyakan keputusan Wilder yang mempekerjakan Malik Scott sebagai pelatih baru. Apakah yang bersangkutan bermasalah dengan mentornya, sebelumnya?

"Jauh di lubuk hatinya, dia tahu bahwa dia kalah, dan dia akan kalah lagi. Setelah pertarungan ini, dia akan kembali bekerja di bisnis makanan cepat saji yang dia kerjakan. Itu berarti momen pensiun untuknya," kata Fury, dikutip dari belfasttelegraph.co.uk, Kamis (7/10).

Jagoan negeri Elizabeth ini belum berhenti. Ia melihat Wilder menuju kehancuran. Bayangan gantung sarung, di depan mata.

"Tidak ada yang percaya padamu. Semua orang menertawakanmu. Kamu pria yang lemah," ujar Fury, menambahkan.

Ketegangan berlangsung di sesi konferensi pers. Co-promotor Fury, Bob Arum langsung berteriak meminta agar tidak diperbolehkan kedua petinju bertatapan. Biasanya momen seperti itu sering terjadi, jelang duel di ring.

Wilder baru merasakan sekali kekalahan dalam karier profesionalnya. Sebenarnya ini terlihat wajar. Namun ia membuat serangkaian alasan usai dihajar Fury beberapa waktu lalu. Dimulai dari beratnya kostum miliknya sebelum laga, hingga menuduh lawannya curang.

"Saya tahu banyak fakta, kejelasan dalam banyak hal. Itu membuat saya lebih baik sebagai seorang pria, dan sebagai seorang pejuang. Itu membuat saya lebih lapar dari sebelumnya," ujar petinju kelahiran Alabama, Amerika Serikat ini.

Ia mengaku tidak merasakan tekanan apapun jelang pertempuran di Nevada. Ia sangat bersemangat. "Saya ingin memberikan isyrat darah, dan saya menantikannya," ujar Wilder.

Semula  Fury dijadwalkan bertemu Anthony Joshua pada 14 Agustus lalu. Namun pengadilan Arbitrase (CAS) menyetujui gugutan Wilder. Itulah mengapa pertandingan ini bisa berlangsung.

Pertemuan pertama mereka, sekitar Desember 2018 lalu. Duel berakhir imbang. Kemudian pada pertarungan kedua, di bulan Februari 2020, Fury menang TKO, kemudian merebut gelar dari Wilder.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement