REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mengetahui orang yang jujur dan amanah tidak hanya dapat dilihat dari seberapa taatnya dia dalam masalah ibadah yang bersifat individual.
Sayyidina Umar bin Khattab memberikan pengetahuan agar umat Islam dapat membedakan mana orang jujur dan tidak.
Dilansir di Masrawy, Kamis (7/10), seorang pemuda pernah mendatangi Sayyidina Umar bin Khattab untuk bersaksi, dan seorang pemuda lain memberikannya kesaksian dan membenarkan kata-katanya dan yakin akan ketulusan pemuda tersebut.
Pemuda itu berkata kepada Sayyidina Umar, “Sesungguhnya Fulan adalah pemuda yang jujur,”. Kemudian Sayyidina Umar bertanya kepadanya, “Pernahkah engkau melakukan perjalanan dengannya?” Pemuda itu menjawab, “Tidak.”
Sayyidina Umar bertanya lagi, “Apakah kamu pernah berselisih dengannya?” Pemuda itu menjawab, “Tidak.”
Sayyidina Umar bertanya lagi, “Apakah engkau mempercayakan sesuatu kepadanya?” Pemuda itu menjawab, “Tidak.”
Kemudian Sayyidina Umar berkata kembali, “Maka engkau adalah orang yang tidak mengenal dia.”
Sayyidina Umar bin Khattab mengingatkan kita tentang etika berhubungan dengan orang lain. Juga mengajarkan untuk menilai seseorang dari pengetahuan mereka. Bahwa sesungguhnya mempercayakan sesuatu kepada orang lain tidak hanya cukup dengan melihatnya saja secara zahir.
Tidak cukup dengan melihatnya sholat, puasa, kecuali sampai kita benar-benar pernah berada di sisi ataupun lingkupnya, lalu kita mempercayainya sebagai orang yang amanah.
Ibnu Taimiah pernah berkata, “Dan begitu juga keburukan orang yang berbuat maksiat tampak di wajah mereka, namun terkadang orang bingung akan hal itu.”