REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tammy Abraham membuat keputusan tepat. Ia keluar dari Chelsea dan bergabung dengan AS Roma.
Abraham beradaptasi dengan baik di Roma. Dalam 10 pertandingan, penyerang 24 tahun itu mencetak empat gol dan mengoleksi dua assists. Kini sosok yang pernah menjalani masa peminjaman di Aston Villa kembali dipanggil tim nasional Inggris.
Dalam wawancara dengan Guardian, Abraham menjelaskan tahapan yang dilaluinya dalam beberapa bulan terakhir. Sejak kehadiran Thomas Tuchel, yang bersangkutan semakin tenggelam di bangku cadangan. Ia sampai pada titik berbicara dengan diri sendiri.
Sebagai profesional, sang penyerang tetap giat berlatih. Fokus pada rutinitas tersebut, lebih baik dari sekadar terlarut dalam kekecewaan. Apalagi sampai mengumbar kemarahan.
"Saya belajar tentang diri saya sendiri, dan saya pikir itu memperkuat pola pikir saya," kata Abraham, dikutip dari Football Italia, Kamis (7/10).
Sebelumnya, dalam 32 penampilan bersama the Blues pada musim 2020/21, Abraham mengoleksi 12 gol. Tanda-tanda yang bersangkutan bakal jadi andalan publik Stamford Bridge, sempat terlihat. Namun semuanya mendadak sirna, sejak hadirnya Tuchel.
Juru taktik asal Jerman ini menangani Chelsea sejak Januari 2021. Ia lebih menunjukkan kepercayaan kepada Timo Werner. Alhasil, Abraham hanya mencetak satu gol dalam tujuh pertandingan.
"Pilihan yang mudah, ketika saya sekiranya bertahan di Chelsea. Tetapi saya menyadari, saya harus keluar, dan membuktikan diri," ujarnya.
Ia mengakui, awalnya ada kegelisahan. Ia memasuki dunia baru. Ada budaya, bahasa, dan gaya sepakbola yang berbeda dengan di Inggris.
Pada akhirnya, Abraham terbiasa. Tak lupa, ia menyinggung peran Jose Mourinho. Juru taktik asal Portugal itu membuka pintu bagi sang penyerang untuk bergabung dengan Roma.
Mou menunjukkan kepercayaan penuh pada penyerang muda itu. Hasilnya, Abraham balik lagi ke timnasnya. Ia akan membantu the Three Lions pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 menghadapi Andorra dan Hungaria.