Jumat 08 Oct 2021 02:07 WIB

Menko PMK: Harus Ada Keberanian Pemda untuk Gelar PTM

Menko PMK menilai anak-anak sudah banyak kehilangan waktu belajar.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berbincang bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat mengahadiri acara malam penganugerahan Republika.co.id Award 2021 di Jakarta, Kamis (7/10). Kegiatan yang mengakat tema #BangkitBareng ini merupakan puncak peringatan HUT Republika.co.id ke 26 tahun.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berbincang bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat mengahadiri acara malam penganugerahan Republika.co.id Award 2021 di Jakarta, Kamis (7/10). Kegiatan yang mengakat tema #BangkitBareng ini merupakan puncak peringatan HUT Republika.co.id ke 26 tahun.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan pemerintah daerah harus berupaya agar bisa menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Hal ini dikarenakan banyak anak-anak yang sudah banyak kehilangan waktu belajar.

"Ya kan sudah ada protokol yang sudah ditetapkan oleh BNPB, Satgas Covid-19 dan masing-masing pemerintah daerah. Sekolah itu dasarnya urusan pemerintah konkuren. Jadi, bukan lagi sepenuhnya urusan pemerintah pusat," katanya kepada Republika.co.id, Kamis (7/10).

Baca Juga

Muhadjir melanjutkan, seharusnya pemerintah daerah memberikan perhatian betul tentang PTM ini. Sebab, anak-anak sudah sangat jenuh dan mereka butuh berinteraksi dengan temannya. Banyak anak-anak yang tidak kenal dengan teman sebayanya.

"Jangan sampai mereka kehilangan waktu belajar dan harus ada sedikit keberanian pemerintah daerah untuk menetapkan PTM," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendorong sekolah di Bali dapat melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

"Saya ingin sekali melihat adanya akselerasi tatap muka terbatas ini terjadi. Saya baru saja dari NTB dimana hampir 100 persen dari semua sekolahnya sudah melaksanakan tatap muka terbatas dan itu belum terjadi di Bali," ujar Nadiem saat mengunjungi Politeknik Negeri Bali, Kabupaten Badung, Kamis (7/10).

Baca juga : BKN: 173.329 Peserta Lulus Seleksi PPPK Guru Tahap Pertama

Ia mendorong PTM terbatas dapat dilaksanakan di Bali salah satunya karena capaian vaksinasi Covid-19 di wilayah Bali tercatat sangat tinggi, termasuk bagi para tenaga pendidik di sekolah. 

"Karena kasihan sekali terutama anak-anak SD kita, anak-anak PAUD yang selama ini mengalami begitu banyak ketinggalan dalam pembelajaran. Saya tidak menginginkan itu berdampak permanen. Saya ingin sekali hal itu menjadi urgensi dari semua instansi pemerintahan," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement