Jumat 08 Oct 2021 06:14 WIB

Deep Purple Umumkan Album Baru Turning to Crime

Turning to Crime adalah album studio pertama Deep Purple yang seluruhnya berisi cover

Rep: Mgrol131/ Red: Gita Amanda
Band hard rock Legendaris Inggris, Deep Purple telah mengumumkan album baru mereka yang berjudul Turning to Crime.
Foto: Deeppurple.com
Band hard rock Legendaris Inggris, Deep Purple telah mengumumkan album baru mereka yang berjudul Turning to Crime.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Band hard rock Legendaris Inggris, Deep Purple telah mengumumkan album baru mereka yang berjudul Turning to Crime. Album ini merupakan lanjutan dari album Whoosh! yang dirilis tahun lalu.

Band yang menjadi pelopor heavy metal dan hard rock modern ini akan merilis album cover pertama mereka ini pada 26 November 2021. Dalam sebuah pernyataan Deep Purple juga mengatakan Turning to Crime adalah album studio pertama Deep Purple yang seluruhnya berisi lagu-lagu yang tidak ditulis oleh band dan dibawakan oleh artis lain.

Rekor tersebut datang hanya berjarak 15 bulan setelah mereka merilis album Whoosh! yang mencapai posisi keempat dalam tangga album Inggris. Single pertama album Turning to Crime adalah 7 And 7 Is yang aslinya dinyanyikan oleh band Love yang digawangi Arthur Lee. Single ini akan dirilis Deep Purple pada 6 Oktober 2021.

Track lainnya yang termasuk dalam album ini antara lain Jenny Take A Ride, miliki band Mitch Ryder & the Detroit Wheels, dan Shapes of Things, yang merupakan lagu tersukses dari The Yardbirds.

Album Turning to Crime akan dirilis digital di seluruh platform streaming dan juga CD. Pemesanan album sudah bisa dilakukan secara preorder di situs resmi Deep Purple serta di Amazon.

Produser Deep Purple, Bob Ezrin yang bekerja dengan band tersebur pada tiga album sebelumnya, yakni Now What?, inFinite dan Whoosh!, kembali berkolaborasi dengan mereka dalam koleksi-koleksi lagu di album Turning to Crime ini.

Bassist Deep Purple, Roger Glover sebelumnya mengungkapkan bahwa dengan adanya lockdown akibat Covid-19 dan tidak dapat diselenggarakannya tur, menginspirasi dia dan rekan-rekan satu bandnya Ian Paice, Ian Gillan, Steve Morse dan Don Airey untuk mengerjakan album baru.

Roger juga mengungkapan bahwa situasi Covid-19 yang menghalangi mereka dalam melakukan tur, membuat mereka harus memutar otak dan idenya. Karena telah lebih dari setahun mereka terjebak di dalam kondisi tersebut.

"Semua situasi Covid ini berarti bahwa kami tidak dapat melakukan tur. Kami memutar- mutar ibu jari kami, sungguh, selama lebih dari setahun, dan idenya adalah untuk mungkin kembali dan membuat album lain. Jadi kami hanya bekerja ke arah itu. Ini sangat cepat setelah kami menyelesaikan album terakhir, (dan) mungkin itu akan menggangu banyak hal, tetapi kami akan mencoba dan membuat album lain di beberapa waktu tahun depan. Kami sedang bereksperimen dengan banyak hal," ujar Roger Glover.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement