Jumat 08 Oct 2021 06:18 WIB

Indonesia Dinilai Kondusif di Tengah Pandemi Covid-19

Keberlangsungan PON XX menuai pujian.

Warga menyaksikan Upacara Pembukaan PON Papua di stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura Papua, Sabtu (2/10). Presiden Republik Indonesia Joko Widodo resmi membuka gelaran PON Papua yang berlangsung hingga 15 Oktober 2021 mendatang. PON Papua mempertandingkan 56 cabang olahraga dengan diikuti sebanyak 6.442 atlet. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga menyaksikan Upacara Pembukaan PON Papua di stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura Papua, Sabtu (2/10). Presiden Republik Indonesia Joko Widodo resmi membuka gelaran PON Papua yang berlangsung hingga 15 Oktober 2021 mendatang. PON Papua mempertandingkan 56 cabang olahraga dengan diikuti sebanyak 6.442 atlet. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi kondusif Indonesia di tengah pandemi Covid-19 mendapat sorotan positif dari bos Genesis Space X LTD (GSX) Michael Anthony. Mulai dari penanganan pandemi Covid-19 dari pemerintah yang dinilai berhasil, prestasi atlet-atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo serta tentunya Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX yang bisa diselenggarakan dengan baik di Papua. 

“Menurut saya orang Indonesia itu sangat patriotik. Meskipun pandemi masih bisa berprestasi. Saya lihat kerja keras pemerintah yang dengan sigap mengatasi kasus Covid-19 lewat vaksinasi masal di seluruh negeri. Bahkan tentara dan polisi ikut membantu. Sejumlah sumbangan juga datang dari kalangan pengusaha kaya multiras yang secara aktif mendukung pemerintah melawan pandemi," kata dia, Kamis (7/8).

photo
CEO Genesis Space X LTD (GSX) Michael Anthony. - (Dok. Gen)

"Kontribusi pengusaha lewat vaksinasi ini langka dan jarang terjadi di negara lain. Saya punya hubungan baik dengan pemerintah Indonesia, dan saya ikut berpartisipasi membantu, walau kontribusi saya tentu sangat kecil dibanding para pengusaha kaya,” kata dia menambahkan.

CEO dari perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu mengomentari keberhasilan kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo yang baru saja berakhir. “Semoga prestasi para pemain Indonesia itu berlanjut di ajang Olimpiade berikutnya,” ujar pria kelahiran Utah, Amerika Serikat, pada 24 September 1971 ini. 

Kemeriahan pembukaan Pekan Olahraga Nasional yang berlangsung di Papua juga tak luput dari sorotannya. Menurut Michael, upacara pembuka berlangsung sangat meriah serta berkelas internasional layaknya Olimpiade. Hebatnya, itu berlangsung di provinsi paling timur Indonesia, jauh dari ibukota negara, dan berlangsung saat pandemi. 

"Presiden Anda, Bapak Joko Widodo adalah tokoh yang hebat. Jujur saya sangat mengagumi Bapak Jokowi. Itu pula sebab utama saya berani membuka kantor luar negeri GSX di Indonesia," kata dia.

"Negara ini sangat diberkati dengan sumber daya alam yang kaya dan cuacanya sangat bagus, tropis sepanjang tahun. Menurut saya ini adalah kondisi ideal untuk berinvestasi. Di samping itu, Indonesia adalah entitas ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Negara ini juga memiliki tempat wisata yang sangat indah. Seperti negeri dongeng. Negara mana pun dengan industri pariwisata yang makmur jarang mengalami devaluasi mata uang atau inflasi. Ini sangat penting," ujar Michael menambahkan.

Namun, kata dia, dalam mengelola pariwisata negara ini masih menghadapi beberapa kendala. Michael mencontohka industri pariwisata Indonesia paling risau jika menghadapi kendala mata uang nasional yang tidak beredar. Jika masalah seperti itu terjadi, wisatawan asing pasti akan membatalkan pengaturan perjalanan mereka ke Indonesia karena ketidaknyamanan ketika bertransaksi atau melakukan pembayaran.

Baca juga : Tiga Hari PTM, Kekerasan Pelajar di Bogor Mengkhawatirkan

Sebagai solusi, klaim Michael, pada akhir tahun 2021 ini GSX akan meluncurkan mata uang digital bernama Ninetrium. Ini akan menjadi peluncuran perdana sekaligus uji coba di Indonesia. Nantinya semua industri terkait pariwisata di Indonesia akan bisa menggunakan mata uang digital Ninetrium ini sebagai pengganti cara pembayaran tradisional. 

Mata uang digital adalah produk turunan dari blockchain dan merupakan layanan keuangan masa depan. Bagaimanakah produk keuangan yang terdesentralisasi dapat merangsang industri pariwisata yang lesu? Dan apakah Ninetrium hanya ditargetkan untuk industri pariwisata saja? 

“Sebagai barang baru Ninetrium akan sangat menarik perhatian. Yang pasti banyak yang penasaran karena kami belum mengungkap semuanya. Jadi mari kita nantikan perkembangan selanjutnya dengan sabar,” kata Michael.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement