REPUBLIKA.CO.ID,PARIS --- Masjid terbesar di Eropa yang sedang dibangun di kota Strasbourg Prancis menerima sepucuk surat berisi ancaman pembunuhan dan penghinaan. Itu adalah Masjid Eyup Sultan yang saat ini sedang dibangun oleh Konfederasi Islam Milli Gorus (CIMG).
Surat ancaman itu diterima masjid pada Rabu lalu dengan judul Deklarasi Perang. Dalam surat itu dinyatakan bahwa tidak ada ruang bagi Islam di Prancis dan bahwa umat Islam yang tinggal di negara itu harus memilih antara agama Islam atau Prancis.
Surat itu juga mengatakan kepada umat Islam untuk bersiap menghadapi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap masjid-masjid di negara itu.
Ketua CIMG di Prancis Timur, Eyup ahin, mengatakan bahwa mereka sebelumnya telah menerima ancaman seperti itu dan telah terjadi mengalami peningkatan ancaman terhadap Muslim dan masjid di Eropa.
Para pelaku mengancam akan keluar dan membunuh keluarga mereka, membom masjid dan banyak lagi.
"Ancaman seperti itu terjadi di seluruh Eropa. Semua Muslim menerima ancaman seperti itu, tapi saya yakin kompleks ini mendapat perhatian lebih karena ini adalah yang terbesar dari jenisnya di Eropa dan para pelaku ingin membuat suara mereka didengar," kata Ahin seperti dilansir Daily Sabah pada Jumat (8/10).
Umat Muslim pun telah memberi tahu polisi dan otoritas terkait tentang surat itu. Masjid yang terletak di Prancis timur itu memungkinkan bagi ribuan Muslim yang tinggal di kota-kota Jerman dan Swiss terdekat untuk datang dan beribadah dan diharapkan akan selesai pada akhir tahun.
Ini akan memiliki kapasitas untuk menampung 2.500 orang di dalam ruangan dan 5.000 di dalam dan di luar ruangan. Juga akan ada museum tentang sejarah umat Islam di Prancis, serta pusat penelitian, perpustakaan, restoran, dan lainnya.