Jumat 08 Oct 2021 07:24 WIB

Penyaluran Kredit BTN Melonjak 5,59 Persen

BTN mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 251,83 triliun pada kuartal II 2021

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Nasabah usai bertransaksi di Kantor PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), (ilustrasi).
Foto: BTN
Nasabah usai bertransaksi di Kantor PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 251,83 triliun pada kuartal II 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 5,59 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 265,9 triliun.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, pertumbuhan tersebut berada jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional. Data Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit industri perbankan nasional tumbuh 0,45 persen pada Juni 2021.

Baca Juga

“Kinerja penyaluran kredit BTN yang tetap kokoh bertumbuh di tengah tekanan pandemi, juga diiringi perbaikan pada kualitasnya. Rasio kredit bermasalah BTN membaik sebesar 54 basis poin ke level 1,87 persen pada kuartal I 2021 dari 2,40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (7/10).

Atas dasar itu, BTN meraih empat penghargaan sekaligus dalam ajang Top GRC Awards 2021. Adapun penghargaan diraih BTN atas kinerja perseroan yang positif dalam menerapkan prinsip Governance, Risk, and Compliance (GRC) terhadap pengelolaan bisnisnya.

Adapun empat penghargaan yang diperoleh BTN yakni The Most Committed GRC Leader 2021, The High Performing Board of Commissioners on GRC 2021, dan The High Performing Corporate Secretary on GRC 2021. “Penghargaan ini menjadi semangat bagi kami untuk menerapkan prinsip GRC BTN. Kami berkomitmen untuk menjalankan prinsip tersebut terutama dalam mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan,” ucapnya.

Menurut Haru, implementasi GRC BTN telah membuat kinerja perseroan semakin baik. Hal ini membuktikan bahwa implementasi tata kelola yang baik, risiko yang terjaga dan kepatuhan dalam menjalankan proses bisnis telah dilakukan BTN secara komprehensif.

“Apalagi dalam menghadapi ketidakpastian masa pandemi yang masih terus membayangi, prinsip kehati-hatian menjadi landasan utama perseroan dalam menjalankan bisnisnya,” ucapnya.

Pada kuartal II 2021, BTN menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar 31,84 persen menjadi Rp 298,38 triliun. Kemudian laba bersih tumbu 19,87 persen menjadi Rp 920 miliar. Lalu posisi aset senilai Rp 380,51 triliun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement