REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --vMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno tengah menyiapkan 35 hotel di Bali sebagai lokasi karantina Covid-19. Hal itu menyusul dibukanya bandara Ngurah Rai bagi penerbangan internasional pada 14 Oktober 2021 nanti.
Sandiaga mengatakan, lokasi karantina harus disiapkan guna memastikan para wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia tidak menjadi pemicu penularan Covid-19. Dia melanjutkan, hal itu merupakan langkah antisipasi agar gelombang tiga covid-19 tidak terjadi.
"Persiapan kita tingkatkan, sosialisasikan dan edukasikan kepada masyarakat. Sebab peran serta masyarakat paling utama supaya Bali kembali menjadi destinasi wisatawan mancanegara," kata Sandiaga dalam keterangan, Jumat (8/10).
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu memastikan, dibukanya bandara internasional Ngurah Rai untuk penerbangan internasional akan dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Dia mengatakan, wisatawan mancanegara yang datang juga akan diskrining ketat untuk meminimasasi penularan virus covid-19.
"Kita juga sudah waspada dengan tingkatkan testing, tracing kepada wisatawan mancanegara serta awasi proses vaksinasi yang sudah terintegrasi pada PeduliLindungi. Kita pastikan keselamatan masyarakat Bali, setiap destinasi wisata harus diantisipasi semuanya dengan protokol kesehatan," katanya.
Sandiaga menegaskan pemerintah tidak mau terburu-buru dalam menetapkan target meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. Dia ingin memastikan para pelaku parekraf di Pulau Dewata telah siap menyambut menerima kunjungan wisatawan.
"Kita tidak terburu-buru dulu, yang kita inginkan industri siap untuk menerima kedatangan wisatawan mancanegara," kata Sandiaga.