REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam survei terbaru yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) diketahui bahwa tren elektabilitas Partai Demokrat mengalami kenaikan. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman, menilai, hasil survei merupakan sebuah potret yang masuk akal dan realistis.
"Ini adalah sebuah kabar gembira sekaligus harus kami akui bahwa ini prestasi yang dicapai, yang dilakukan oleh ketum terpilih kami yang baru yaitu Mas AHY. Jadi terima kasih, ini adalah sebuah potret yang masuk akal dan realistis," kata Benny dalam acara pemaparan hasil survei yang digelar SMRC secara daring, Kamis (7/10).
Untuk diketahui, elektabilitas Partai Demokrat dalam survei SMRC pada Maret 2020 lalu berada di angka 7 persen. Namun dalam survei terbaru saat ini elektabilitasnya ke angka 8,6 persen. Benny mengatakan, meskipun kenaikannya relatif kecil, namun kenaikan itu bersifat ajeg.
"Dibanding 2014, kemudian kami bandingkan dengan partai ini dipimpin oleh SBY, waktu beliau memimpin belum capai 8 persen. Tapi begitu terjadi perubahan kepemimpinan PD mengalami kenaikan dari 7 koma sekian tadi naik sampai 8,6 persen," ujar Benny.
Anggota Komisi III DPR itu menambahkan, peningkatan tren elektabilitas Partai Demokrat yang cenderung kecil tersebut juga dinilai masuk akal. Sebab, menurutnya, saat ini Partai Demokrat masih fokus menyelesaikan persoalan gerakan pengambilalihan kepemimpinan oleh pihak tertentu.
"Masuk akal, sebab pada saat ini partai kami masih konsentrasi pada upaya proteksi menjaga kehormatan menjaga kedaulatan dari upaya kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengganggu partai kami," ujarnya.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam paparannya mengatakan bahwa tren elektabilitas sejumlah partai alami kenaikan, salah satunya Partai Demokrat. Elektabilitas Partai Demokrat dari 7 persen menjadi 8,6 persen. Sementara PDIP dan Gerindra meski elektabilitasnya tinggi, namun trennya mengalami penurunan.