Jumat 08 Oct 2021 10:01 WIB

Wapres: Angka Backlog Perumahan Masih Cukup Tinggi

Perlu upaya meningkatkan ketersediaan rumah bagi bagi masyarakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Mas Alamil Huda
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Dok KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai perlunya upaya meningkatkan ketersediaan rumah bagi bagi masyarakat. Ini karena selisih antara kebutuhan rumah dan persediaan (backlog) perumahan masih cukup tinggi di Indonesia.

"Angka backlog perumahan masih cukup tinggi. Jumlahnya mencapai tidak kurang dari 11 juta. Sementara itu, kebutuhan perumahan bertambah sekitar 500 ribu per tahun," kata Wapres dikutip dari akun Youtube Sekretariat Wakil Presiden saat membuka Program Mondok The Series, Jumat (8/10).

Karena itu, pemerintah terus menggencarkan program sejuta rumah yang dimulai sejak 2015 untuk mengatasi backlog perumahan tersebut. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga 30 September 2021, capaian Program Sejuta Rumah (PSR) telah mencapai 763.127 unit di seluruh Indonesia.

Bahkan, kata Wapres, program ini akan terus dilanjutkan di tengah kondisi pandemi Covid-19. "Kita perlu berupaya terus-menerus untuk memenuhi ketercukupan papan, yang merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.

Wapres pun mengajak dunia swasta dan berbagai pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengatasi angka backlog perumahan. Kondisi ini merupakan peluang untuk turut berkiprah menyediakan rumah layak huni bagi jutaan masyarakat setanah air yang perlu dibantu.

Apalagi, pemenuhan rumah untuk rakyat akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Begitu juga, sektor properti juga berkaitan erat dengan berbagai industri bangunan dan perumahan yang menyerap banyak tenaga kerja.

"Untuk itu, saya mengapresiasi peran Himpunan Pengembang Nusantara untuk mendorong lahirnya para wirausahawan dan pengembang baru. Semoga gagasan Program 'Mondok Developer' ini mampu melahirkan wirausahawan dan pengembang properti untuk memenuhi kebutuhan rumah murah bagi masyarakat," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement