Jumat 08 Oct 2021 12:42 WIB

Polisi Panggil Telkom Soal Lima Orang Tewas di Gorong-Gorong

Kapolres menduga ada unsur kelalaian tewasnya karyawan PT Telkom di gorong-gorong.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Warga melihat tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya lima orang pekerja jaringan pipa milik PT Telkom di Cipondoh, Tangerang, Banten, Kamis (7/9/2021).
Foto: Antara/Dimas
Warga melihat tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya lima orang pekerja jaringan pipa milik PT Telkom di Cipondoh, Tangerang, Banten, Kamis (7/9/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pihak kepolisian menjadwalkan pemanggilan terhadap manajemen PT Telkom terkait insiden lima orang tewas di dalam gorong-gorong di kawasan Taman Royal, Jalan Permata Raya, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Provinsi Banten pada Kamis (7/10). Mereka yang tewas sedang dalam status mengerjakan proyek PT Telkom.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Deonijiu De Fatima mengatakan, pihaknya perlu melakukan pemeriksaan terkait dengan surat perjanjian perusahaan dengan pekerja. Dia menyebut, tiga dari lima korban merupakan karyawan Telkom, sementara dua orang korban lainnya merupakan warga sekitar yang hendak memberi pertolongan.

"Kita akan memanggil atau mengecek surat perjanjian kerja yang dikeluarkan oleh pihak pekerja atau dalam hal ini pihak Telkom pihak ketiga yang melakukan pekerjaan tersebut," kata Deonijiu di Kota Tangerang, Jumat (8/10).

Dia menuturkan, sebanyak enam orang sudah saksi diperiksa terkait insiden tersebut. Berdasarkan sejumlah keterangan yang diperoleh, sambung dia, ditemukan adanya unsur kelalaian yang mengakibatkan peristiwa nahas itu terjadi.

"Dari peristiwa ini yang kemarin telah terjadi mengakibatkan meninggalnya lima orang, ini akibat dari kelalaian yang tidak memperhatikan terkait dengan keselamatan kerja oleh pihak pekerja," kata Deonijiu.

Insiden tewasnya lima orang di gorong-gorong yang berada di kawasan Cipondoh terjadi pada Kamis. Diduga, para korban meninggal dunia lantaran kehabisan oksigen saat mengerjakan jaringan pip, diduga akibat keracunan gas di dalam gorong-gorong.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement