Jumat 08 Oct 2021 14:23 WIB

Nyalon Ketum, KH Yahya Staquf Direstui KH Said Aqil Siroj

KH Yahya Staquf mengaku meminta restu KH Said Aqil Siroj

Rep: Umar Mukhtar/ Red: A.Syalaby Ichsan
KH Yahya Cholil Staquf, Khatib Aam Pengurus Besar NU ketika menyampaikan
Foto: istimewa
KH Yahya Cholil Staquf, Khatib Aam Pengurus Besar NU ketika menyampaikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf memutuskan untuk maju sebagai calon ketua umum (ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dia melihat sejumlah hal strategis yang harus dilakukan NU ke depan dan itu jangan sampai tidak dilakukan.

"Saya punya gagasan, dan setelah saya sampaikan ke berbagai pihak, cabang-cabang, pengurus wilayah, kiai-kiai sepuh, dan lain-lain, lalu muncul dorongan (kepada dirinya) untuk maju sebagai calon ketua umum," tutur dia kepada Republika.co.id, Jumat (8/10).

Setelah memutuskan ikut bursa calon ketum PBNU, Kiai Yahya menemui Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, yang siap kembali maju dalam pemilihan ketum pada Muktamar ke-34 NU Desember mendatang. "Saya sampaikan kepada beliau, saya mohon restu, saya maju menjadi calon ketua umum. Beliau merestui dan mempersilakan," ucapnya.

Kiai Yahya juga mengungkapkan, selain dirinya, Kiai Said juga ingin ikut lagi dalam pencalonan ketum PBNU. "Saya jadi salah satu calon ketua umum. Kiai Said juga mau nyalon lagi. Mungkin yang lain akan ada lagi yang nyalon. Ya normal saja," tuturnya.

Menjelang pencalonan, Kiai Yahya mengatakan punya gagasan untuk masa depan ormas Islam yang berdiri pada 31 Januari 1926 itu. Rekam jejak dan kinerjanya juga bisa dicek oleh siapapun. "Ini yang saya tawarkan. Silakan nanti para pemilik suara, para pengurus cabang, dan pengurus wilayah (mengecek itu)," tuturnya.

Kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu meyakini, kegelisahan dan keprihatinannya terhadap NU juga dirasakan oleh para pengurus NU di tingkat wilayah dan cabang. Dalam waktu yang relatif singkat, ia telah menjalin komunikasi yang efektif dengan para pengurus wilayah dan cabang.

Baca juga : Masjid Terbesar Eropa yang Sedang Dibangun Terima Ancaman

"Sehingga dukungan itu begitu cepat terbentuk. Cepat sekali. Semua terkejut, termasuk saya sendiri. Kenapa begitu cepat? Mereka berbaris mendukung. Saya kira ini karena kita ketemu dalam gagasan dan dalam kegelisahan," ungkapnya.

Konferensi Besar (Konbes) NU yang digelar pada 25-26 September lalu di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, memutuskan Muktamar ke-34 diselenggarakan pada 23-25 Desember 2021 atau 18-20 Jumadil Ula 1443 H. Dalam muktamar yang rencananya digelar di Provinsi Lampung ini, akan dilaksanakan pemilihan ketum melalui pemungutan suara atau voting. Muktamar tersebut juga akan memilih Rais Aam dengan metode ahlul halli wal aqdi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement