REPUBLIKA.CO.ID, GOTHENBURG--Volvo ingin serius untuk terjun dalam pasar mobil listrik. Oleh karena itu, Volvo membutuhkan suntikan modal secara besar-besaran.
Dikutip dari The Verge pada Kamis (7/10), Volvo memutuskan untuk mendapat aliran dana segar dari pasar saham. Oleh karena itu, perusahaan Swedia tersebut memutuskan untuk go public.
Dengan cara ini, Volvo berharap bisa lebih cepat melakukan peralihan fokus perusahaan pada mobil listrik. Rencananya, Volvo akan melakukan initial public offering (IPO) di bursa saham Swedia.
Lewat listing itu, Volvo diperkirakan akan menjadi perusahaan publik dengan nilai sekitar 25 miliar dolar AS. Lewat IPO, Volvo menargetkan mampu memperoleh dana segar senilai 2,8 miliar dolar AS.
Diharapkan, strategi ini akan mewujudkan komitmen Volvo yang hanya akan memasarkan EV mulai 2030. Hal itu pun telah dituangkan dalam roadmap Volvo dalam menapaki industri otomotif ke depan.
Sebagai bagian dari roadmap itu, Volvo juga telah memperkenalkan konsep EV terbaru. Mobil itu disebut dengan “Concept Recharge". Chief Technology Officer Volvo, Henrik Green mengatakan, mobil konsep ini mewakili perwujudan produk EV dari Volvo di masa depan.
"Mobil konsep ini rencananya akan diproduksi masal dalam tiga tahun ke depan. Mengingat, seluruh proporsi dalam mobil konsep ini dihadirkan dengan realistik sebagai model masa depan," kata Henrik.
Bahkan, Volvo juga telah mematok target panjualan untuk mobil tersebut. Jika sudah diproduksi masal pada 2024, ditargetkan mobil ini mampu terjual hingga 600 ribu unit.
Road map itu pun juga dibarengi dengan rencana Volvo untuk mendirikan pabrik baterai. Pabrik itu rencananya akan dibangun di Eropa pada 2026.