SMA Pradita Dirgantara-Meikei High School Jepang Bersinergi
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
SMA Pradita Dirgantara. | Foto: Dokumen.
REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) dan Meikei High School Jepang resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) secara daring, Kamis (7/10). Kerja sama ini akan fokus pada join research, pertukaran pelajar/guru, sister school, dan short course untuk guru-guru science SMA Pradita Dirgantara dan Meikei High School.
Perjanjian ini akan membuka peluang baru di bidang pengembangan akademik serta kesempatan baru untuk belajar di luar negeri bagi kedua institusi. Ketua Umum Yasarini, Nanny Hadi Tjahjanto mengungkapkan, kerja sama tersebut menjadi bukti keseriusannya untuk menjadikan SMA Pradita Dirgantara banyak terlibat di level internasional.
Kerja sama ini juga memegang peranan penting untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang, khususnya untuk kolaborasi pendidikan dan hubungan bilateral. "Jika ada siswa dari Jepang, apalagi dari sama-sama sekolah International Baccalaureate (IB), SMA Pradita Dirgantara sangat terbuka untuk menerimanya. Ini semua tentu demi kebaikan anak-anak kita dan karena itulah hari ini kita tanda tangani kerja sama dengan Meikei," terang Nanny, Jumat (8/10).
Sementara itu, Kepala Sekolah Meikei High School, Jun Miyazaki mengungkapkan, pihaknya tidak sabar untuk menindaklanjuti kerja sama dengan SMA Pradita Dirgantara, khususnya program pertukaran pelajar/guru antar kedua sekolah.
"Pandemi Covid-19 menjadikan banyak penyesuaian program di sekolah kami, salah satunya kerja sama dengan SMA Pradita Dirgantara ini. Saya sendiri sangat mengapresiasi MoU ini dan tidak sabar untuk bisa segera merealisasikannya," kata Miyazaki.
Kerja sama antara SMA Pradita Dirgantara dan Meikei High School akan berlangsung selama lima tahun sejak MoU diteken. Selama masa MoU, masing-masing sekolah akan mengirimkan minimal satu siswa untuk program pertukaran pelajar setiap tahunnya. Selain pertukaran pelajar, kedua sekolah juga bisa mengirimkan guru untuk terlibat langsung pada proses pembelajaran di sekolah masing-masing.