Jumat 08 Oct 2021 17:24 WIB

3 Perkara Menurut Ibnu Abbas yang Penuh dengan Kebaikan

Tiga perkara penuh kebaikan itu terdiri dari bulan hingga waktu

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Tiga perkara penuh kebaikan itu terdiri  dari bulan hingga waktu. Ilustrasi Ramadhan
Foto: Pixabay
Tiga perkara penuh kebaikan itu terdiri dari bulan hingga waktu. Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Abdullah bin Abbas radhiyallah 'anhuma merupakan seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, dan merupakan anak dari Abbas bin Abdul Muththalib, paman dari Rasulullah Muhammad SAW. Ia juga dikenal dengan nama lain yaitu Ibnu Abbas RA.

 

Baca Juga

Dalam kitab Nashaih al-‘Ibad karya Syekh Nawawi Al Bantani dijelaskan bahwa Ibnu Abbas RA pernah ditanya tentang hari, bulan, dan perbuatan yang paling baik. Kemudian, Ibnu Abbas menjawab: 

 

خير الايام يوم الجمعة، وخير الشهور شهر رمضان، وخير الاعمال الصلوات الخمس لوقتها “Khairul Ayyami yaumul jum’ati, wa khairusy Syuhuuri syahru ramadhaana, wa khairul a’maalish shalawaatul khamsu liwaqtihaa.

 

Perkataan Ibnu Abbas tersebut menegaskan bahwa hari yang paling baik adalah hari Jumat. Karena, Jumat adalah hari utama yang dianugerahkan Allah untuk umat Nabi Muhammas SAW.

 

Sedangkan bulan yang paling baik adalah Ramadhan. Karena, pada bulan inilah Alquran diturunkan, ada puasa wajib, dan turunnya Lailatul Qadar.

 

Pada Ramadhan pula pahala sunnah setara dengan pahala wajib pada waktu lain. Kata Abu Bakar Al Warraq,  Rajab adalah bulan menanam, Syaban bulan menyiram tanaman. Sementara, Ramadhan adalah bulan memanen tanaman itu.

 

Kemudian, amalan yang paling baik yang ketiga adalah menjalankan sholat fardhu tepat pada waktunya. Karena, sholat  itu merupakan pintu-pintu amal. Jika sholat  dilaksanakan, maka terbukalah segala amal. Jika tertutup, maka tertutup juga.

 

Dalam kitabnya ini, Syekh Nawawi kemudian menjelaskan bahwa Ibnu Abbas juga meninggal dunia pada Jumat. Tiga hari setelahnya kematiannya, sampailah berita kepada Ali bin Abi Thalib Ra tentang jawaban Ibnu Abbas tersebut.

 

Kemudian, Sayyidina Ali berkata, “Jika para ulama, hukama’, dan fuqaha’ dari ujung Barat hingga Timur ditanyakan tiga hal tersebut, pasti mereka akan menjawab seperti jawaban Ibnu Abbas. Hanya saja aku akan berkata untuk bahwa amala yang paling baik adalah amalmu yang diterima Allah SWT.”

 

Sedangkan bulan yang paling baik, menurut Ali, bulan yang di dalamnya engkau bertobat kepada Allah SWT dengan taubat nashuha. Kemudian, hari yang paling baik adalah hari saat engkau pergi meninggalkan dunia dan kembali kepada Allah dalam keadaan beriman kepada Allah.   

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement