REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur membina sebanyak 59 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat untuk mengembangkan kapasitas dalam menjalankan usaha maupun produktivitas.
"Pengembangan kapasitas para pelaku UMKM ini kami lakukan melalui kelas daring Program Bank Indonesia-Young Entepreneur School (BI-YES)," kata Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja di Kupang, Jumat (8/10).
Ia menjelaskan, pelaku UMKM yang dibina sebanyak 59 orang terdiri atas 42 peserta kelas dasar dan 17 peserta kelas mahir. Mereka mendapat pendidikan dan pelatihan secara berkala dalam kelas daring yang dilakukan setiap pekan untuk menjadi pelaku UMKM berwawasan global dan digital.
Pembinaan in dilaksanakan bekerja sama dengan berbagai instansi di daerah seperti pemerintah, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Majelis Ulama Indonesia (MUI), perbankan, dan akademisi. "Kelas pengembangan kapasitas ini berlangsung selama tiga bulan dan telah terpilih ada 10 kelompok terbaik," kata dia.