Sabtu 09 Oct 2021 01:41 WIB

Deschamps: Prancis Jauh Lebih Kuat dengan Kehadiran Mbappe

Mbappe menjadi pemain termuda yang mampu meraih 50 caps memperkuat timnas Prancis.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Kylian Mbappe (kiri) dari Prancis beraksi melawan kiper Belgia Thibaut Courtois selama pertandingan sepak bola semifinal UEFA Nations League antara Belgia dan Prancis di Turin, Italia, 7 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/Alessandro di Marco
Kylian Mbappe (kiri) dari Prancis beraksi melawan kiper Belgia Thibaut Courtois selama pertandingan sepak bola semifinal UEFA Nations League antara Belgia dan Prancis di Turin, Italia, 7 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Kylian Mbappe dianggap menjadi motor kebangkitan Prancis kala menghadapi Belgia di babak semifinal UEFA Nations League, Jumat (8/10) dini hari WIB. Tertinggal dua gol di babak pertama, Prancis mampu berbalik unggul dan menutup laga di Stadion Allianz, Turin, Italia, dengan kemenangan, 3-2.

Mbappe terlibat secara langsung dalam keberhasilan Les Bleus menyamakan kedudukan. Gol pertama Prancis di laga ini, yang dicetak Karim Benzema pada menit ke-62, diawali aksi penyerang PSG itu menembus pertahanan Belgia.

Setelah melewati adangan pemain Belgia, Mbappe melepaskan operan ke Benzema. Tidak berhenti sampai di situ, Mbappe ikut mencatatkan namanya di papan skor via eksekusi tendangan penalti pada menit ke-69.

Torehan satu gol dan satu assist di laga itu mengantarkan penyerang berusia 22 tahun itu sebagai pemain terbaik di partai tersebut. Performa di laga ini seolah menjadi jawaban Mbappe atas berbagai keraguan dan kritik yang dialamatkan kepada dirinya di Euro 2020.

Mbappe dinilai menjadi biang keladi kegagalan Prancis di gelaran Euro 2020. Menjadi eksekutor terakhir di babak adu penalti, Mbappe gagal melakoni tugasnya dengan baik. Prancis pun tersingkir di babak 16 besar Euro setelah menyerah, 4-5, di babak adu penalti dari Swiss.

Pelatih Prancis, Didier Deschamps, menegaskan, tidak pernah terpengaruh dengan berbagai kritik dan keraguan terhadap Mbappe. Mantan pelatih Juventus itu bahkan menyebut, kehadiran Mbappe di skuad Les Bleus dapat mendongkrak performa kampiun Piala Dunia 2018 tersebut.

''Tidak ada keraguan sedikit pun terhadap Kylian Mbappe. Determinasinya tetap terjaga terutama setelah penampilan kurang memuaskan di Euro 2020. Tim Prancis akan jauh lebih kuat dengan kehadiran Kylian Mbappe. Kami mungkin disingkirkan Swiss (di Euro 2020), tapi kami masih ada di sini. Kami masih menjadi salah satu tim terkuat di Eropa,'' kata Deschamps seperti dilansir Daily Mail, Jumat (8/10).

Di laga kontra Belgia, Mbappe juga menorehkan rekor tersendiri dalam sejarah timnas Prancis. Dalam usia 22 tahun dan 291 hari, Mbappe menjadi pemain termuda yang mampu meraih 50 caps memperkuat Les Bleus.

Sebelumnya, rekor ini digenggam Benzema yang mengemas penampilan ke-50nya bersama Les Blues saat baru berusia 24 tahun dan 240 hari.

Mbappe, yang melakoni debut bersama timnas senior Prancis pada usia 18 tahun pada 2017 silam, juga masih tercatat sebagai pemain termuda di skuad Les Bleus yang mampu mencetak gol di putaran final Piala Dunia. Pun dengan pemain remaja kedua, setelah Pele, yang berhasil menorehkan gol di partai final Piala Dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement