Jumat 08 Oct 2021 22:11 WIB

Pangandaran Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Akhir Pekan

Objek wisata di Kabupaten Pangandaran tetap dibuka akhir pekan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Suasana kawasan Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana kawasan Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran mengantipasi terjadinya lonjakan kunjungan wisatawan pada akhir pekan ini. Salah satu langkah yang disiapkan adalah menyiagakan seluruh anggota satuan polisi pamong praja (Satpol PP) di objek wisata pada akhir pekan.

Kepala Satpol PP Kabupaten Pangandaran, Dedih Rakhmat mengatakan, pihaknya telah melakukan apel gelar pasukan untuk menghadapi kunjungan wisatawan pada akhir pekan, Jumat (8/10). Ia memprediksi, kunjungan wisatawan ke Pangandaran pada akhir pekan ini akan meningkat dibandingkan pekan sebelumnya.

Baca Juga

"Soalnya beberapa objek wisata di beberapa daerah lain di Jabar ditutup karena statusnya naik jadi Level 3. Dikhawatirkan wisatawan jadi banyak yang ke Pangandaran," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (8/10).

Ia menambahkan, Kabupaten Pangandaran juga sempat menjadi sorotan pemerintah pusat karena membludaknya kunjungan wisatawan. Ia tak ingin Pangandaran disorot lagi karena hal yang kontraproduktif.

Menurut Dedih, pihaknya sudah optimal dalam mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan, baik dengan melakukan rekayasa lalu lintas hingga memberi imbauan agar semua menaati protokol kesehatan (prokes). "Tapi tidak bisa dipungkiri, mungkin karena banyak yang kangen pangandaran, jadi membludaknya kunjungan tak bisa dihindari," kata dia.

Kendati demikian, Dedih mengatakan, Bupati Pangandaran sudah menginstruksikan seluruh petugas untuk mengawasi penerapan prokes di objek wisata. Anggota Satpol PP nantinya akan disebar ke seluruh objek wisata untuk mengawasi penerapan prokes.

"Pak Bupati juga meminta seluruh anggota untuk tegas dalam mengawasi penerapan prokes, karena pandemi belum berakhir," ujar dia.

Ia menambahkan, jumlah wisata di satu objek wisata juga akan dihitung secara berkala agar tak melebihi kapasitas yang sudah ditentukan. Menurut dia, pihaknya sudah menyiapkan tim yang secara khusus menghitung jumlah wisatawan yang ada di satu destinasi wisata dalam satu waktu.

Apabila jumlah wisatawan di satu objek wisata dinilai sudah penuh, petugas akan menutup akses pintu masuk ke kawasan itu. Wisatawan yang baru datang akan dialihkan ke objek wisata lain yang masih kosong. 

"Jadi di satu tempat tidak terlalu menumpuk," kata Dedih.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Tonton Guntari mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat untuk menentukan kapasitas objek wisata dalam PPKM Level 2 saat ini. Menurut dia, terdapat penyesuaian kapasitas maksimal di setiap objek wisata di Kabupaten Pangandaran. Kapasitas maksimal itu didasari luas objek wisata. 

"Untuk Pantai Pangandaran misalnya, kapasitas maksimal saat ini 28 ribu orang. Itu sudah kita hitung secara matematis," kata dia.

Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan di satu titik, Tonton mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan rekayasa lalu lintas. Wisatawan yang masuk ke objek wisata juga akan difokuskan melalui pintu utama. Dengan begitu, jumlah wisatawan yang masuk dan keluar dapat dihitung secara pasti.

"Kita juga akan siaga. Jadi ketika ada hal-hal yang sifatnya darurat, kita siaga di sana," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement