REPUBLIKA.CO.ID, GOMA - Satu kasus Ebola ditemukan di Republik Demokratik Kongo Timur, ujar Menteri Kesehatan Jean Jacques Mbungani. Tidak segera diketahui apakah kasus itu terkait dengan wabah 2018-2020 yang menewaskan lebih dari 2.200 orang di Kongo timur atau wabah yang menewaskan enam orang tahun ini.
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dinyatakan positif terinfeksi Ebola di wilayah timur kota Beni. Anak laki-laki tersebut meninggal karena Ebola pada Rabu, Menteri Kesehatan Jean Jacques Mbungani mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Sekitar 100 orang yang mungkin terpapar virus telah diidentifikasi dan akan dipantau untuk melihat apakah mereka mengalami gejala, tambah Mbungani. Sebuah laporan internal dari laboratorium biomedis Kongo mengatakan bahwa tiga tetangga dari anak laki-laki berusia 3 tahun itu menunjukkan gejala Ebola bulan lalu.
Tiga tetangga tersebut meninggal namun mereka belum dites Ebola. "Berkat pengalaman yang diperoleh dalam mengelola virus Ebola selama epidemi sebelumnya, kami yakin bahwa tim tanggap akan berhasil mengendalikan wabah ini sesegera mungkin," kata Mbungani.
Bukan hal yang aneh jika kasus sporadis terjadi setelah wabah besar, kata para ahli kesehatan. Partikel virus dapat tetap ada dalam air mani selama berbulan-bulan setelah mereka yang terinfeksi pulih dari Ebola.