Tim Putri DKI Persembahkan Perunggu Basket untuk Rekan Covid
Tim Basket Putri DKI Jakarta berhasil meraih medali perunggu setelah mengalahkan Sulawesi Selatan dengan skor 69-53 pada game yang berlangsung di Mimika Sport Complex. Sabtu (09/10)
Foto: PB PON XX PAPUA/Faisal Adrian
REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Tim bola basket putri DKI Jakarta mempersembahkan medali perunggu PON XX Papua untuk seorang pemainnya yang positif Covid-19. Hingga berita ini diturunkan, pemain tersebut masih diisolasi di RSUD Kabupaten Mimika. DKI meraih perunggu setelah mengalahkan Sulawesi Selatan 69-53 pada laga perebutan tempat ketiga di Mimika Sport Complex, Mimika, Sabtu (9/10).
Prestasi itu menyamai pencapaian DKI Jakarta pada PON 2012. Sementara bagi Sulawesi Selatan, meraih tempat keempat menjadi yang perdana sepanjang PON.
"Kami mempersembahkan medali ini untuk dia, salah satu shooter andalan kami. Dia sudah lama berlatih tetapi akhirnya tak bisa bermain sekali pun. Namun, dia selalu mendukung kami dari jauh," ujar pelatih DKI Jakarta Andrew Tambunan usai laga.
Andrew cukup emosional saat menceritakan soal pemain yang namanya tak disebutkan itu. Menurut dia, berlaga di PON Papua tanpa seorang pemain, yang mereka anggap keluarga, adalah hal berat. Menurut dia, itulah yang sempat membuat mental para pemain DKI Jakarta jatuh dan kalah dari Sulawesi Selatan pada laga perdana penyisihan grup Pool Y. Namun, mereka perlahan bangkit dan mampu mengatasi tekanan hingga akhirnya lolos ke semifinal.
Pada babak semifinal, Jakarta kalah dari Jawa Timur, tim yang disebut Andrew memang layak menang. Pada akhirnya, DKI Jakarta tak pulang dengan tangan kosong lantaran mampu mengantongi medali perunggu.
"Saya mengucap syukur kepada Tuhan atas prestasi ini. Perjalanan kami sejak penyisihan penuh turbulensi. Namun para pemain mampu bermain memakai hati, fisik dan pikiran mereka sehingga hasilnya seperti ini," kata Andrew.
Senada dengan sang pelatih, pemain DKI Jakarta Jesslyn Angelique Aritonang menyebut keberhasilan timnya mendapatkan medali perunggu dikarenakan kemampuan mereka untuk mengatasi tekanan. "Situasi yang terjadi kepada kami mengganggu psikologis. Akan tetapi, yang penting kami bisa bangkit dan membawa pulang medali untuk teman kami yang sakit, keluarga dan tentunya warga DKI Jakarta," kata Jesslyn yang selama laga melawan Sulawesi Selatan harus memakai pelindung dan menahan sakit karena hidungnya patah pada laga semifinal.
Komentar