REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan Mandaya Royal Hospital Puri (MRHP) di Jakarta, Sabtu (9/10). Rumah sakit ini diharapkan mampu bersaing dengan fasilitas kesehatan di luar negeri sehingga bisa menghemat devisa negara yang terbang ke luar negeri untuk kebutuhan berobat.
President Director Mandaya Hospital Group Dr Ben Widaja MBChB mengatakan bagi kalangan yang memilih berobat ke luar negeri tentu ada alasan tertentu untuk melakukan itu. “Kepercayaan dan pelayanan,” ujar dia menjelaskan alasan pasien memilih berobat ke mancanegara.
“Kami melakukan investasi yang sangat besar dalam peralatan dan teknologi medis canggih, termasuk sistem informasi dan digitalisasi untuk bisa sejajar, bahkan melebihi RS di Luar Negeri. Tanpa peralatan yang canggih mustahil kita bisa bersaing dengan mereka. Kami membangun smart hospital," kata dia lagi.
Dr Ben mengatakan keseriusan merancang rumah sakit yang memfokuskan pada pengalaman pasien dan keluarganya, lalu didukung oleh peralatan yang lengkap dan canggih, ternyata menarik minat para dokter senior untuk ikut membangun MRHP. Hal ini diharapkan mampu melawan hegemoni negeri jiran dalam pelayanan Kesehatan.
“Mereka, para senior, sepaham dan punya semangat membara bersama kami untuk bisa mengalahkan RS luar negeri dalam hal pelayanan kesehatan yang berkualitas," ucap Dr Ben.
Saat ini bersama MRHP telah bergabung 169 tenaga dokter spesialis dan sub-spesialis. Sekitar 60 dokter merupakan lulusan atau telah memperoleh training di luar negeri.
Rumah Sakit ini juga berkolaborasi dengan The Clinic - Cleveland Clinic — Rumah Sakit ranking kedua terbaik di AS versi US News & World Report dan kedua di dunia dalam peringkat Rumah Sakit Terbaik Dunia Newsweek, 2021. Lalu kolaborasi pula dengan Royal Brompton & Harefield Hospital, rumah sakit terbaik di bidang jantung di Inggris versi Newsweek.
CEO dari The Clinic - Cleveland Clinic, Frank McGillin, dalam sambutan pembukaan MRHP, mengatakan senang dapat bermitra dengan MRHP. "Berkolaborasi untuk membuat tinjauan medis secara virtual untuk dapat mendukung kebutuhan klinis pasien Indonesia yang mencari tambahan kejelasan seputar kondisi medisnya yang kompleks," ujarnya.
CEO Mandaya Hospital Group, Dr Anastina Tahjoo MARS, mengatakan MRHP benar-benar secara tegas menerapkan konsep Patient-Centered Care, perawatan yang berpusat pada pasien, bukan berpusat pada penyakit. Pasien diperhatikan secara utuh sebagai manusia, baik penyakit yang dialaminya, pengaruh penyakitnya kepada organ-organ yang lain, kondisi kesehatan mentalnya, dan kondisi keuangannya. Sehingga tim medis dan keluarga pasien bisa membuat rencana pengobatan secara bersama-sama.