REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan bom yang menargetkan sebuah masjid di Kunduz, Afghanistan. Washington menekankan rakyat Afghanistan berhak mendapatkan masa depan terbebas dari ancaman teror.
“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada para korban dan keluarga mereka. Rakyat Afghanistan berhak mendapatkan masa depan yang bebas dari teror,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada Jumat (8/10).
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki turut mengomentari insiden tersebut. Dia mengatakan setiap korban yang tewas akibat serangan teror adalah tragedi besar. Psaki menekankan AS akan terus bekerja untuk menjalin kemitraan dengan tetangga Afghanistan yang dapat diandalkan.
Pejabat Taliban dan perwakilan pemerintah Amerika Serikat (AS) dijadwalkan mengadakan pertemuan serta pembicaraan di Doha, Qatar, pada Sabtu-Ahad (9-10 Oktober). Itu bakal menjadi yang perdana sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu.