Odekta Elvina Dibayangi Trauma Heat Stroke
Atlet DKI Jakarta Odekta Elvina Naibaho melakukan hormat saat akan finis dalam nomor lari maraton putrI PON Papua di kompleks Freeport, Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (9/10/2021). Odekta berhasil meraih medali emas, sementara atlet DKI lainnya Tryaningsih meraih medali perak dan atlet Kalimantan Timur Irma Handayani meraih medali perunggu.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Pelari jarak jauh nasional, Odekta Elvina Naibaho, mengakui dirinya dibayangi trauma heat stroke. Odekta pun berpasrah kepada Tuhan agar senantiasa disadarkan hingga finis saat mengikuti perlombaan nomor marathon putri cabang olahraga atletik di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
"Tuhan sadarkan saya, minimal saya sadar, sehat sampai finis, itu saja," ujar Odekta di Kompleks Kuala Kencana, Mimika, Papua, Sabtu.
Atlet yang mewakili DKI Jakarta tersebut mengaku sempat trauma di awal-awal lomba. Lantaran ia pernah mengalami heat stroke saat mengikuti final marathon di ajang SEA Games 2019.
Serangan heat stroke --kondisi di mana tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis-- membuat Odekta saat itu gagal melanjutkan pertandingan. Bayang-bayang kegagalan di Filipina itu ternyata terus menghantui Odekta hingga PON XX Papua.
Sepanjang pertandingan, peraih perunggu nomor 10.000 meter putri SEA Games 2019 itu terus berupaya dan berdoa agar tetap sadar dan mampu mempertahankan kecepatan larinya.
"Jadi benar-benar stabil dari awal, berusaha, ayo sadar-sadar. Jadi sadarnya itu supaya enggak nge-blank tiba-tiba, turun tiba-tiba naik, biar stabil kakinya. Jadi menguasai diri untuk sadar, Tuhan sadarkan saya," ucap Odekta.
Perempuan kelahiran 5 November 1991 itu mengaku telah kehabisan tenaga lantaran sebelumnya telah turun di dua nomor, yakni 5.000 meter putri dan 10.000 putri. Namun, tekad yang kuat untuk menuntaskan perjuangannya hingga akhir, membuat atlet kelahiran Desa Soban, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara itu berhasil menjadi yang pertama mencapai garis finis dengan catatan waktu 2 jam 48 menit dan 46 detik.
Bahkan, Odekta mampu mempertajam catatan waktu pribadinya. Waktu terbaik Odekta sebelumnya adalah 2 jam 55 menit dan 31 detik yang dia torehkan pada PON XIX Jawa Barat 2016.
Odekta berhasil membawa pulang tiga medali emas dari ajang PON XX Papua. "Medali emas ini saya persembahkan untuk Tuhan, untuk keluarga, untuk tim, untuk seluruh masyarakat DKI Jakarta, dan untuk semua yang mendoakan," ungkap Odekta.
Komentar