REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique, mengakui, dari barisan pemain, Prancis merupakan tim dengan skuad terbaik di dunia saat ini. Namun, La Furia Roja juga punya modal untuk membungkam kampiun Piala Dunia 2018 pada partai final UEFA Nations League, Senin (11/10) dini hari WIB.
Setelah menyingkirkan juara Euro 2020, Italia, 2-1, pada partai semifinal, Spanyol akan melakoni laga terakhir untuk bisa memastikan raihan trofi internasional pertama mereka sejak 2013 silam. La Furia Roja mesti bisa melewati adangan Prancis di partai final UEFA Nations League, yang bakal digelar di Stadion San Siro, Milan.
Pada laga semifinal, Les Bleus sukses meraih kemenangan dramatis, 3-2, atas Belgia setelah sempat tertinggal dua gol terlebih dahulu pada babak pertama. Performa apik yang ditunjukan trio penyerang Prancis, Kylian Mbappe, Karim Benzema, dan Antoine Griezmann membawa Prancis bangkit di laga tersebut.
Sementara, Benzema menyumbang satu gol, Mbappe terlibat secara langsung dalam dua gol Les Blues di laga tersebut. Peran Griezmann dalam kemenangan Prancis itu juga tidak bisa dikesampingkan.
Pelanggaran Youri Tielemans terhadap dirinya membuat Prancis bisa menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti Mbappe. Tiga pemain ini digadang-gadang bakal menjadi ancaman tersebut buat Spanyol.
Enrique pun sadar dengan ujian berat yang akan dihadapi timnya di partai final edisi kedua UEFA Nations League tersebut. Begitu pula dengan kemampuan yang dimiliki tiga penyerang Les Blues, yang bisa mengubah jalannya laga, baik dari aksi individu maupun kerjasama antara ketiganya.
“Lihatlah starting line-up mereka, dipenuhi pemain-pemain papan atas yang memperkuat berbagai klub besar. Bisa dibilang, mereka memiliki tim terbaik di dunia. Tiga pemain depan mereka benar-benar luar biasa dapat bisa mengubah laga, baik secara bersama-sama ataupun melalui kemampuan individu,” tutur Enrique seperti dikutip laman resmi UEFA, Ahad (10/10).
Kendati demikian, mantan pelatih Barcelona itu menegaskan, anak-anak asuhnya juga memiliki modal tersendiri untuk mengalahkan Les Bleus. Dengan tetap mengandalkan gaya permainan penguasaan bola, La Furia Roja akan berusaha tampil sebagai tim yang solid.
Kemampuan ini sempat ditunjukan Spanyol saat menutup babak pertama di laga kontra Italia dengan keunggulan dua gol. Kemenangan atas Italia itu, tutur Enrique, juga telah mendongkrak kepercayaan diri anak-anak asuhnya.
“Kami tidak akan mengubah pendekatan dan filosofi gaya permainan kami. Kami telah mengalahkan juara Eropa. Rasanya, tidak ada saat yang lebih tepat lagi untuk mengalahkan juara dunia selain saat ini. Kami juga ingin kembali meraih trofi, sesuatu yang sudah lama hilang dari tim ini,” kata Enrique.