HUT Yogyakarta Jadi Momentum Pemulihan Pandemi
Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Yusuf Assidiq
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan sambutan pada perhelatan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #6 di halaman Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Kamis (7/10/2021). Perhelatan bertajuk Semar Boyong yang mengulas cerita pagebluk melalui street art performance yang melibatkan 14 kecamatan di Yogyakarta itu merupakan rangkaian peringatan HUT ke-265 Kota Yogyakarta serta sebagai media untuk mengenalkan wayang kepada dunia internasional. | Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai beragam kegiatan dalam memeringati HUT Yogyakarta menjadi momentum kebangkitan dari pandemi Covid-19. Yogyakarta menggelar Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) yang merupakan puncak peringatan hari jadi ke-265 secara luring dan daring.
"Harus diapresiasi, apalagi Kota Yogyakarta sangat serius dalam recovery, dengan menuntaskan vaksinasi, sehingga jadi momentum pengembangan pariwisata," kata Sandiaga dalam keterangan, Sabtu (9/10). Pernyataan dilontarkan usai membuka event tersebut.
Sandiaga menilai, acara yang digelar di Stadion Mandala Krida secara hybrid ini menjadi bagian dari kegiatan terbaik yang dimiliki pariwisata Indonesia saat ini. Dia mengaku kagum dengan tema HUT Yogyakarta yakni Tanggap Tanggon Tuwuh yang mencerminkan kebangkitan pasca pandemi Covid-19.
Menurutnya, tema ini memiliki makna kecepatan, sekaligus kecekatan untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi sehingga kegagapan bisa dihindari. Dia melanjutkan, tema itu juga sebagai pendorong pemerintah Yogyakarta semakin serius bangkit dari pandemi dengan menuntaskan vaksinasi yang saat ini sudah tuntas 100 persen.
"Semoga HUT Yogya ini bisa menjadi momentum memulihkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta sebagai kota wisata dan pelajar," katanya.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan WJNC kali ini mengangkat kisah Semar Boyong. Dia menjelaskan, tema menceritakan tentang kisah Poncowati yang terkena pagebluk lalu bisa terhindar karena Kembang Wijaya Kusumo dan Cangkok Wijaya Mulyo pulih kembali di tangan Semar.
Haryadi melanjutkan, kisah diambil sebagai bentuk upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Kota Yogya untuk setahap demi setahap memperbaiki keadaan akibat pandemi yang telah berlangsung hampir dua tahun. Gelaran ini disiarkan secara live melalui chanel YouTube Pemkot Yogyakarta dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.
Ia mengatakan, WJNC merupakan pertunjukan seni budaya tahunan yang telah masuk ke dalam Calendar of Events (CoE) Pariwisata Indonesia sehingga telah diakui sebagai aset pariwisata skala nasional. Diharapkan, WJNC yang disajikan dalam bentuk virtual tersebut mampu menghadirkan peluang untuk memperluas jangkauan audience dan penikmat gelaran tersebut.
"Sehingga mampu menjadi agenda tahunan yang tidak hanya dinanti-nantikan oleh warga Kota Yogyakarta atau Indonesia saja, tetapi juga oleh penduduk dunia," kata Haryadi.