Ahad 10 Oct 2021 20:56 WIB

Doa Nabi Ibrahim yang Diperuntukkan Khusus untuk Makkah

Nabi Ibrahim mendoakan Makkah secara khusus diberi keberkahan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Nabi Ibrahim mendoakan Makkah secara khusus diberi keberkahan. Ilustrasi berdoa
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Nabi Ibrahim mendoakan Makkah secara khusus diberi keberkahan. Ilustrasi berdoa

REPUBLIKA.CO.ID, Kota Makkah memiliki banyak sebutan. Dalam Alquran surat Ali Imran ayat 96 Makkah disebut dengan Bakkah, sedang pada Al Anam ayat 9 disebut dengan Ummul Quro.

Makkah juga disebut dengan Al Balad sebagaimana surat Al Balad ayat 1-2, kemudian disebut juga Al Baldah sebagaimana surat An Naml ayat 91. Dan pada surat At Tin disebut dengan Al Balad Al Amin atau negeri yang aman. 

Baca Juga

Terlepas dari penamaan itu, ada doa Nabi Ibrahim berkaitan dengan Makkah. Doa ini terdapat pada surat Ibrahim ayat 35: 

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.

Pakar tafsir quran yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran, ustaz Dr. Syahrullah Iskandar menjelaskan bahwa pada ayat tersebut Nabi Ibrahim memohon kepada Allah agar menjadikan Makkah sebagai negeri yang aman. Maksudnya terciptanya keamanan di Makkah dirasakan oleh penduduknya. 

"Keamanan yang diminta pada ayat ini itu adalah keamanan dari keterpurukan, keamanan dari hal-hal yang sifatnya aib, keamanan dari permusuhan, penindasan, keamanan dari paceklik, atau dalam bahasa modernnya disebut keamanan secara politik, atau keamanan dari hal-hal yang bersifat kriminal dan keamanan secara ekonomi. Jadi hal-hal seperti itu yang diminta nabi ibrahim sebagai substansi dari doa itu," kata Ustadz Dr Syahrullah dalam kajian virtualnya beberapa waktu lalu yang mengulas ayat 35 surat Ibrahim dalam kitab kitab Min Wahyil Quran yang ditulis Syekh Yasin Muhammad Yahya. 

Terbukti hingga saat ini Makkah adalah sebuah kota yang sangat kondusif di mana penduduk kota tersebut juga memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi serta tercukupi segala kebutuhannya.

Bahkan pada masa menjelang kelahiran nabi Muhammad, Makkah pernah diinvasi tentara Abrahah. Namun invasi dengan tujuan menghancurkan kabah itu gagal total karena Allah menjaga keamanan kota Makkah dengan mengirimkan burung-burung ababil yang membawa batu dari neraka. Makkah sebuah wilayah yang dulunya tandus kini menjadi kota yang sejahtera, penuh dengan buah-buahan, dan melimpahnya air.

Akan tetapi apakah Makkah itu sudah ditetapkan sebagai kota yang aman sejahtera, suci, terlindungi sebelum doa Nabi Ibrahim atau setelah nabi Ibrahim berdoa?

Ustadz Dr Syahrullah menjelaskan ada tiga pandangan ulama berkaitan dengan hal ini. Pendapat pertama mengatakan bahwa kota Makkah itu suci selamanya dari awal sampai akhir.

Jadi Makkah sudah ditetapkan sebagai kota yang aman, suci, terlindungi bahkan sebelum Nabi Ibrahim memanjatkan doa sebagaimana yang tertulis pada surat Ibrahim ayat 35. Pendapat ini berlandaskan pada hadits:

إِنَّ هَذَا الْبَلَدَ حَرَّمَهُ اللَّهُ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَهُوَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ "Sesungguhnya kota ini, Allah telah memuliakannya pada hari penciptaan langit dan bumi. Dia adalah kota suci dengan dasar kemuliaan yang Allah tetapkan sampai hari Kiamat.

Pendapat kedua menyebutkan bahwa kehormatan, kesucian, keamanan, kesejahteraan kota Makkah itu berkat doa nabi Ibrahim. Sebab sebelum nabi ibrahim berdoa, Makkah itu hanya wilayah tandus yang kedudukannya seperti tempat-tempat lainnya. Justru karena berkah doa Nabi Ibrahim, maka Makkah menjadi kota yang suci, aman dan sejahtera. 

Pendapat ketiga menjelaskan bahwa kota Makkah itu sudah dimuliakan, atau dijadikan Allah menjadi tempat yang suci sebelum Nabi Ibrahim berdoa. Tapi disisi lain, kehormatan, kesejahteraan, dan keamanan kota Makkah itu setelah Nabi Ibrahim berdoa.

Sebab Makkah tadinya bukanlah sebuah negeri melainkan tempat yang tandus dan tidak berpenghuni. Setelah hijrahnya Nabi Ibrahim dari Syam ke Makkah dan berdoa sehingga Makkah menjadi sebuah kota. Selain itu Allah SWT menjadikan di hati setiap manusia memiliki rasa hormat terhadap Makkah. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement